Grace terbangun dengan keringat yang membasahi keningnya. Tiba-tiba saja, tubuhnya menjadi panas dingin. Sudah beberapa hari ini, dia sering bermimpi hal aneh yang terus membuatnya menjadi sering berpikiran yang aneh-aneh. Grace selalu sering overthinking, dengan mimpinya sendiri. Tapi kali ini rasanya seperti nyata. Seperti dia benar-benar ada disana dan menyaksikan semuanya. "Tidak mungkin, ini hanya mimpi saja." Seru Grace sambil mengusap wajahnya berulang kali. "Arche tidak mungkin tega mengkhianatiku. Tidak mungkin!" Lanjutnya menggelengkan kepala. Grace selalu menyakini bahwa Arche adalah pria yang setia. Arche tidak akan pernah tega menyakitinya, apalagi mengkhianatinya. Pria itu bahkan tidak pernah berkata dan bersikap kasar padanya. Gadis itu yakin, jika semuanya hanyalah mi