BAB 6

1121 Words
Suara Beep Terdengar, Consina dengan cepat Mengusap air matanya karena tak mau terlihat seperti saat ini, Ia tau bahwa yang datang adalah Putranya, sedangkan Skyla masih Menimang Apa yang Barusan ia dengar dari Consina, Ternyata Ben sangat rapuh, Ada perasaan bersalah yang Tertanam di Hati Skyla karena harus menjadi kekasih sungguhan di depan Semua orang sedangkan semuanya hanya kebohongan yang mereka buat untuk mencapai kesepakatan. "Mommy?" Ben lalu menghampiri Ibunya dan memeluknya, sikapnya berbeda pada Miranda, sangat berbeda. "Kenapa Mommy datang tak memberitahuku?" "Maafkan mommy sayang, Mommy kemari hanya untuk bertemu dan Melihat Calon menantuku" Ucapan Consina bagaikan Kilatan Yang membuat Mata Ben tertuju pada Skyla, mata yang sangat nyata mengatakan, kenapa ibu tau? Apa Skyla menceritakan hal yang sembarangan? Pikirannya menjadi tak Beraturan. Skyla lalu melangkah menuju dapur untuk menyiapkan secangkir kopi untuk Ben. "Skyla adalah Istri idaman sayang, Mommy sudah banyak mengobrol dengannya dan dia wanita yang asyik, yang bisa menempatkan Posisinya di Depan seseorang yang baru dia kenal, wanita yang santun, Yang berpendidiKan, caranya berbicara benar benar Anggun, Mommy sangat menyukainya, Mommy harap kamu bisa membawanya ke mansions dan Dia bisa memperkenalkan pada Ayahmu" Ucap Consina, tatapan Ben mengarah pada Skyla yang sedang membuat minuman. "Berpendidikan?" Ben tertawa pelan. "Walaupun dia tak berpendidikan sekalipun mommy tetap menyukainya, buat apa Seorang wanita yang memiliki Pendidikan, tapi tak tulus? Jadi Mommy menyetujui Hubunganmu dengan Skyla" Ucap Consina dengan Sesekali melirik ke arah dapur di mana Skyla sedang Membuat minuman dan menyiapkan makan malam. "Aku belum mau menikah Mom" "Apa yang kamu Tunggu sayang? Menikahlah dengan Skyla dan kembali lah ke Mansions, Temani Mommy" Ucap Consina berusaha meyakinkan Ben. "Ben, Mom, kita makan malam dulu" Ucap Skyla dari arah dapur. "Baiklah sayang" Ucap Consina. Consina lalu beranjak dari duduknya, lalu ke arah meja makan, Ben hanya bisa mengikuti langkah kaki Ibunya, jika saja Ibunya tak ada, Ia bisa saja mengumpat. Tapi, Tunggu....kesadaran Ben kembali dan menyadari Panggilan Skyla kepada Ibunya. Hal itu membuatnya sangat geram. "Mommy?" Ben mendengus. "Ada apa? Mommy menyuruh Skyla memanggil Mommy" ucap Consina menyadari Keheranan Putranya. "Tapi mom, Dia bukan istriku" Ucap Ben. "Seorang kekasih pun bisa memanggil Calon mertuanya, Mommy" Apa? Calon mertua? Ben baru menyadari siKap Ibunya yang begitu MenginginkanNya memiliki kekasih dan kebahagiaannya akan berlipat ganda jika Ben akhirnya menikah. Skyla terkekeh pelan karena melihat raut wajah Ben yang berubah seperti seseorang yang baru saja memakan nasi basi, begitu menyenangkan melihat Ben dengan wajah seperti saat ini, Skyla jadi terhibur. "Apa yang kamu lakukan disitu Sky? Ayo kemari sayang, duduk bersama kami" Ucap Consina. Skyla pun duduk di Samping Ben dan mengabaikan tatapan ben yang penuh dengan makna, lalu menyendok nasi di Piring lebarnya. "Kamu tak memuat nasi untuk Ben?" Tanya Consina. Ben akhirnya Pasrah, ia tak bisa mengecewakan Ibunya yang sudah terlanjur mengetahui hubungan Pura pura yang ia buat, sedangkan ia membuat Hubungan ini ada hanya karena ingin memperlihatkan pada Jedar jika dia sudah Move On dan melupakannya. "Aku Lupa mom" Ucap Skyla lalu menyendokkan nasi ke Piring Ben dengan wajah masamnya, Consina tersenyum lalu menikmati Makan malamnya. Ben hanya dapat menelan ludahnya yang merasa sangat geli ketika mendengar seorang wanita yang tak memiliki hubungan dengannya memanggil Ibunya dengan sebutan Mommy. "Emmmmm, Ini enak, apa semua ini kamu yang masak?" Tanya Consina yang memuji masakan Skyla. Skyla mengangguk "Iya mom, entah dari mana aku mendapat Kepandaian memasak ini, dari Ibuku atau ayahku" Ucap Skyla. "Pasti dari Ibumu" Ucap Consina. "Ajaklah Skyla untuk keluar berjalan jalan setelah makan malam" sambung Consina. "Tapi mom, ini sudah malam" Ucap Ben tak suka. "Jangan banyak alasan Ben, Banyak toko Pakaian yang Buka 24 jam, Jadi malam atau larut malam pun tak akan berpengaruh" Ujar Consina. "Membeli pakaian untuk Skyla?" Tanya Ben. "Iya sayang, tak mungkin kan untuk Lily?" "Aku lebih baik membeli pakaian Buat Lily dari pada wanita aneh ini" Gumam Ben samar samar agar tak di dengar kedua wanita yang kini sedang menukar senyum. Setelah makan malam, Skyla, Ben juga Consina sama sama Turun ke Loby, Untuk mengantar Consina sekalian berjalan membeli pakaian untuk Skyla, selama ini Skyla memakai Pakaian yang telah di Bawakan Lily. Setelah melihat Mobil Consina laju, mereka pun langsung menuju Parkiran. "Aku tak bisa mengantarmu, kau pergi saja sendiri, ini__" Ucap Ben memberikan Kartu kredit pada Skyla. "Aku tak tau Daerah sini, Pokoknya kamu harus mengantarku" "Jangan Manja ya, Walaupun Mommy menyukaimu, aku tak akan pernah sudi Memacarimu, Apalagi Menikahimu" Ucap Ben kesal. "Kau pikir aku mau memacari dan menikahimu? Aku pun tak sudi, Jangan kira, aku baik pada Ibunu karena suka padamu, aku hanya menghargainya sebagai Orang yang lebih Tua saja" Ujar Skyla menjelaskan tak kalah kesalnya. "Jika kamu Tak mau menemaniku, aku akan bilang pada Ibumu" Sambung Skyla. Ben melototkan matanya karena mendengar ancaman konyol Skyla, Jika Skyla mengatakannya, Itu hanya akan membuat Consina kecewa karena sikap dingin Ben. "Dasar kau ya!" "Keputusan ada padamu, Besok Ibumu akan kembali menemuiku, Aku bisa mengatakan tentang semua hal yang sebenarnya, Tentang hubungan Pura pura kita" Ucap Skyla dengan Nada Ancaman. Ben lalu berjalan menuju Parkiran, Skyla tersenyum lalu berjalan di belakang Ben, Sebenarnya Skyla pun sangat malas untuk Berjalan jalan, tapi karena Bosan dan suntuk terus terusan di apartemen, Ia pun mengiyakan Perkataan Consina. Di Mobil Skyla menekuri Jalan Madrid yang masih sangat ramai, walaupun jam sudah menunjukkan pukul 10 malam tapi Keramaian masih tetap sama. Ben melirik ke arah Skyla yang sedang menekuri jalan lewat Jendela mobil yang Kacanya Tertutup rapat karena Hujan mulai turun lalu menggeleng Pelan. "Apa Kota ini selalu seramai ini walaupun jam sudah menunjukkan Pukul 10?" Tanya Skyla. "Buat apa aku menjawabnya, sedangkan kau bisa melihatnya dengan mata lebarmu itu" Jawab Ben acuh. Skyla berbalik melihat Ben. "Dasar ya, kau selalu saja menyebalkan" Ucap Skyla kesal. Ben lalu masuk ke Pelataran parkir Salah satu Butik terbesar di Kota Madrid, Semuanya Tetap semangat bekerja terlihat dengan caranya Menyambut Pelanggan. "Aku jadi ingin bekerja" Ucap Skyla. "Syukur jika kau mau bekerja dan tak merepotkanku lagi" Sambung Ben. Skyla Memonyongkan Bibirnya kesal mendengar perkataan Ben. Skyla Mupeng melihat Pakaian yang sudah di Tata rapi, semua Karyawan serta manager butik ini menundukkan kepala ketika Ben masuk kedalam Butik, Skyla hanya melongo keheranan. "Bungkus semua pakaian yang cocok untuk wanita itu" Ucap Ben pada manager Butik. "Baik Tuan" Ucap Manager Butik lalu memberi kode kepada beberapa pegawai untuk mengurus Skyla. Skyla keheranan ketika Para pegawai butik memberikan Pelayanan yang sangat baik untuknya, lalu melepas gantungan pakaian di tempatnya dan mengumpulnya pelan di atas Kursi. "Ini untuk apa?" "Tuan Leandro menyuruh kami membungkus pakaian yang cocok untuk anda Nona" Ucap salah satu pegawai magang. "Tapi saya belum tentu suka pada semua pakaian ini dan ini kebanyakan" Ucap skyla kesal lalu menatap Kesal Ben yang sedang berdiri dengan Kedua tangannya ia masukkan Ke saku.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD