Carissa mengambil bantal dan Selimut di atas ranjang lalu merebahkan tubuhnya di atas Sofa, Suara pintu terdengar, Carissa langsung memejamkan matanya Agar terlihat sudah tidur.
Ben melihat Carissa, Bukah kah tadi ia sudah mengatakan agar Tidur di Ranjang dan dia akan tidur di Sofa.
"Carissa, aku Bilang kamu tidur di ranjang" Ben mencoba membangunkan Carissa.
"Aku ngantuk Ben, kamu tidurlah"
"Jangan akting, Dasar Ratu Drama"
"Biarkan aku Tidur, Terserah kamu mau tidur di mana"
Ben menggeleng gelengkan Kepalanya dan masuk kedalam Ruang ganti, Carissa membuka satu matanya dan Terkekeh pelan. Suara getar ponselnya Mengganggunya seharian ini. Tak ada pilihan lain Carissa harus mengangkatnya.
"Ada apa Ron?"
"Kamu dimana Carissa?"
"Aku sudah bilang di Barcelona, kan?"
"Kapan kamu balik? Masa semalaman kamu bersama Bosmu itu"
"Ini bagian dari Pekerjaanku, jangan menggangguku"
"Ada apa denganmu Carissa? Kenapa nada bicaramu jadi berubah seperti itu"
"Aku mau beristirahat"
Carissa mengakhiri telfon Ron tanpa mendengar perkataan Sang Kekasih.
#
Esok pagi ketika terbangun, Carissa tak melihat Ben di sekitaran kamar, Carissa mengangkat sebelah alisnya karena penasaran, kemana Ben sepagi ini.
Suara pintu terbuka membuat Carissa memperbaiki Rambutnya yang sudah berantakan.
"Car, ayo kita sarapan, Mommy sudah menunggu" Ujar Bianca.
"Kemana Ben?"
"Ben dan Daddy sedang mempersiapkan Rapat Dewan"
"Aku akan menyusulmu Bi, Aku akan mandi dan Gantian dulu"
"Baiklah"
Sepeninggalan Bianca, Carissa masuk kedalam kamar mandi.
Sepuluh menit kemudian, Carissa selesai berganti Pakaian, Ia memakai Pakaian yang selalu cocok di Badannya, Pakaian apapun yang ia kenakan pasti kelihatan menarik, Casual Trendy.
Carissa berjalan menuju Lift dan Lift membawanya Ke Lobby.
Ting....
Lift terbuka dan Seorang pria masuk kedalam Lift, Carissa tak menoleh sedikitpun kepada Pria itu dan hanya Fokus menekuri Ponselnya.
"Carissa Rose Heaton?"
Carissa mendongak dan melihat Seorang pria sedang Tersenyum padanya.
"Thomas?"
"Ya ini aku, kamu sedang apa di sini? Aku terkejut melihatmu" Ujar Thomas dengan seulas senyum menandakan bahwa Thomas pun senang bertemu Carissa di sini.
"Aku sedang ada pekerjaan"
"Kemana kamu beberapa bulan ini? Kenapa tak ada kabarnya?"
"Sesuatu terjadi, tapi semua sudah selesai"
Ting....
Suara Lift terbuka.
"Kamu mau kemana?" Tanya Thomas.
"Aku akan ke Resto, kamu?"
"Aku akan keluar sebentar, Aku akan menelfonmu nanti" Ujar Thomas.
"Hmm baiklah"
Thomas melambaikan Tangannya dan Berjalan menuju Teras Hotel di mana seorang supir sudah menunggunya.
Carissa berjalan menuju Resto, di kejauhan Bianca melambaikan tangannya, Carissa tersenyum,
Kenapa keluarga ini sangat baik padanya? Sebenarnya apa yang telah Ben lakukan? Sampai harus membohongi keluarganya Tentang Carissa.
"Maaf aku lama" Ujar Carissa.
"Iya ga apa-apa sayang, Mommy sudah menyiapkan Makanan untuk kamu, sekarang makanlah" Ujar Consina dengan mempersilahkan Carissa untuk memakan Sarapannya.
"Jika Daddy dan Ben Selesai, Kita akan langsung pulang, kan mom?" Tanya Bianca.
"Iya, ada apa sayang?"
"Aku ada pekerjaan mom"
"Tinggallah di Mansions sayang"
"Untuk 2 hari ini aku akan tinggal di Apartemen Ben, Setelah itu aku akan pindah ke Mansions mom" Ujar Bianca.
"Baiklah, Rayulah adikmu untuk Tinggal di Mansions" Ujar Consina.
"Ben kan tak pernah mau mendengarkanku Mom"
"Iya Juga, kamu bisa kan nak Merayu Ben untuk kembali ke Mansions?'
"Haa? Aku? Maksudku, kenapa harus aku?" Tanya Carissa.
"Karena seperti yang Mommy lihat, Ben menurutimu nak, waktu itu kan kamu berhasil membawa Ben berkunjung Ke Mansions" Ujar Consina Penuh Harap.
"Aku?"
"Kamu lupa?"
Carissa menggaruk Lehernya karena bingung akan menjawab apa.
"Apa benar mom? Ben berkunjung ke Mansions?" Tanya Bianca penasaran.
"Iya, Carissa yang berhasil membawanya'
"Wahh Car, kamu hebat, Kamu bisa Melunakkan hati Sang Batu itu" Canda Bianca.
Carissa hanya tersenyum menanggapinya.
#
Tak terasa Keluarga Leandro juga Carissa sampai di Kota Madrid, Mereka tak merasakan jauhnya perjalanan karena Bercerita di dalam Jet, Keluarga Leandro Berjalan mendekati Mobil yang sudah terparkir di dalam Lintasan Pesawat.
Ben akan menaiki mobil yang satunya Bersama Carissa, Sepeninggalan Keluarga Leandro, Carissa membentangkan tangannya karena lelah.
Carissa Membelalak ketika Ben memeluknya di saat tangannya membentang, Ben merangkul pinggang Carissa dan memeluknya erat.
Jantung Carissa berdegup sangat kencang, Nafasnya memburu karena labil, Aliran darahnya seakan berhenti mengalir, Tubuhnya terasa kakuh, Perasaannya tak mampu berpikir, Carissa menurunkan Tangannya dan Merasakan pelukan Ben yang benar benar menghangatkannya.
Kenapa perasaan Carissa menjadi tak menentu? Sampai melepas pelukan Ben pun Carissa tak sanggup, Seperti ada sengatan listrik yang kuat ketika Ben memeluknya.
Ya ampun, Carissa Ingatlah Bahwa Ron adalah kekasihmu, kenapa Carissa lebih merasa nyaman bersama Ben dari pada Ron.
"Terima kasih Nona Heaton karena telah menemaniku, aku akan mengantarmu Pulang" Ujar Ben dengan Menggenggam kedua bahu Carissa dengan kedua tangannya.
"Tak perlu, aku bisa pulang sendiri" Jawab Carissa yang merasa gugup
"Tapi_"
"Jangan menolaknya"
Carissa Hanya bisa mengangguk.
Ben Berjalan mendekati Mobil yang sudah terParkir, Mereka masuk kedalam Mobil dan Ben mengemudikan Mobilnya.
Carissa merasa sangat Gugup berdampingan duduk dengan Ben, Rasanya hatinya benar benar di Luar dugaannya, Sikap Ben padanya membuatnya Larut dalam Perasaan aneh, Setiap Ben mendekat padanya Carissa menjadi Gugup dan Jantungnya Berdegup sangat kencang.
"Aku__"
"Stop pak, Saya minta maaf" Ujar Carissa memotong kalimat yang di Lontarkan Ben.
"Kenapa kamu meminta maaf?" Tanya Ben Penasaran.
"Mungkin Bapak Mengenalku dengan nama Skyla, tapi saya Bukan Skyla pak, Tapi saya Carissa, Tolong Pak mungkin bapak juga menyukai Skyla tapi saya bukan Skyla, saya Juga sudah Punya kekasih" Ujar Carissa tanpa melihat ke arah Ben.
Ben menatap Carissa penuh pertanyaan, Kekasih? Apa pria yang menelfonnya kemarin?
"Kenapa kamu berubah menjadi Formal?"
"Tolong pak, saya__"
"Apa? Aku menyukaimu? Hei Jangan salah, kamu bukan Tipeku, kamu tidak cantik, Tidak manis, dan Tubuhmu bukan Tipe idealku" Ujar Ben dengan nada Mengayun ayun.
Carissa menatap Ben, tidak cantik ? Tidak manis ? Waoww cukup membuat Carissa Tak Percaya diri.
"Nona Heaton, tolong, Aku tidak lagi menyukaimu, Aku pun sudah punya kekasih, jadi jangan Membuat Pikiranmu itu Menjadi tak karuan" Ujar Ben dengan memalingkan wajahnya.
Punya Kekasih ? Sejak kapan Ben punya kekasih ?
"Turunkan saja aku di Situ" Ujar Carissa.
"Apa ini Apartemenmu?" Tanya Ben penasaran.
"Ini apartemen temanku"
"Waoww Nona Heaton, sekarang kamu berubah Informal lagi" Ujar Ben.
"Ya, karena aku ingin membuatmu memahami apa perkataanku"
"Jangan selalu berpikir seenaknya, Jika seseorang baik padamu, belum tentu Dia menyukaimu, Apa otakmu itu sudah tergeser?"
"Ya ya ya, Aku minta maaf karena sempat berpikir seperti itu" Carissa benar benar malu.
"Turunlah" Ujar Ben.
"Oke, semoga harimu menyenangkan" Carissa turun dari Mobil dan Membanting Pintu mobil kesal, di detik kemudian Ben langsung melajukan mobilnya tanpa menoleh ke arah Carissa sedang berdiri.
Sepeninggalan Ben, Carissa Mengacak ngacak rambutnya.
Oh tuhan, apa yang kau Pikirkan Carissa? Ada apa denganmu? Hanya dengan satu Pelukan saja harga dirimu seperti terinjak? Oh tuhan, aku tidak percaya, aku benar benar malu, b******k. Carissa berbicara pada dirinya sendiri.
#
Lassie menyuguhkan secangkir teh hangat untuk Sahabatnya, Lassie tersenyum simpul melihat Ekspresi Wajah Carissa yang seperti Baru keluar dari Lubang Buaya.
"Jangan Tersenyum Las" Ujar Carissa.
"Habisnya kamu benar benar lucu Car, Bisa bisanya ya kamu Mengatakan hal seperti itu" Ujar Lassie tertawa Kecil.
"Aku juga ingin mengutuk diriku, Kenapa aku bisa mengatakan hal yang spontan seperti itu, Oh Tuhan aku benar benar gila di buatnya" Ujar Carissa.
"Apa kau tak menanyakan bagaimana perasaanmu?"
"Perasaan apa?"
"Mungkin saja kamu memiliki perasaan suka Pada Bosmu itu"
"Ya tuhan, jangan mengada ngada Las, Aku Masih bersama Ron"
"Apa kamu mencintai Ron?"
"Ada apa dengan pertanyaanmu itu?"
"Katakan saja dengan jujur, apa kamu Mencintai Ron?"
Carissa Terdiam.
Carissa tersenyum, Suara Ben terngiang ngiang di telinganya, Suara Bariton yang terkesan Berat membuat Magnet tersendiri di Telinga Carissa, Perlakuan Manis Ben padanya Mengalun Pedas bersamaan dengan apa yang di katakan Ben di Mobil.
Melihat sahabatnya yang sedang melamun Lassie tersenyum.
Carissa menggeleng gelengkan kepalanya membuat dirinya sadar dengan apa yang ia pikirkan, Ini Gila.
"Aku__"
"Kamu tidak mencintai Ron, bukan?"
"Bukan aku tak Mencintainya Las, hanya saja__"
"Hanya saja Ben membuatmu goyah?"
Carissa menatap Lassie penuh pertanyaan.
"Bertanyalah pada perasaanmu Car, Kamu hanya mengharhai Ron sebagai seseorang yang selalu ada di Sisimu, Tapi tak ada cinta di Hatimu"
Carissa lagi lagi Terdiam.
"Jujur, awal bertemu Ben di Cafe, aku merasa telah menemukan apa yang sudah Hilang dalam hatiku , Seperti ada sesuatu yang terjadi antara aku dan dia,
Aku seperti sudah lama mengenalnya"
"Jawabannya hanya satu Car, kamu Mencintainya"
"Aku mencintainya? Tidak mungkin Las, bisa saja ini hanya perasaan Sebagai seseorang yang pernah ia Tolong, tak Mungkin Cinta bisa datang secepat itu, mungkin saja__"
"Jangan mengalihkan pembicaraan Car, Aku Lebih tau, aku Mengetahui semua tentangmu dan bagaimana perasaanmu melebihi kamu sendiri"
"Las, tapi Ron?"
"Aku tak menyuruhmu melepaskan Ron Car, aku hanya memintamu menyadari bagaimana perasaanmu"
"Aku memang lebih nyaman bersama Ben daripada bersama Ron, tapi Ron menghormatiku,menghargaiku,Mencintaiku, Tidak seperti pria itu, Arogan dan Selalu melakukan semuanya seenaknya"
Lassie Tertawa kecil.
"Biasanya Perasaan biasa itu kan menjadi luar biasa jika kamu dan Bossmu itu selalu bersama, kamu akan menyadarinya nanti" Ujar Lassie.
"Hmm, Anggap saja kamu benar"
"Haha, jangan Seperti itu Car, Sudah saatnya kamu Harus memikirkan bagaimana perasaanmu dan Untuk siapa Hatimu?"
"Apa yang terjadi Di Barcelona?" Tanya Lassie lagi.
"Aku bertemu dengan keluarga Ben dan mereka menyukaiku, Mereka menganggap aku menantunya, haha, Mereka sangat lucu"
"Itu juga kan yang kamu harapkan"
"Apaan sih Las, jangan menghubungkannya seperti itu"
"Bagaimana kalau kita Shopping?" Tanya Carissa.
"Boleh, Aku juga Bete di Apartemen"
"Ya sudah, Bersiaplah"
#
Sampai di Sebuah Pusat perbelanjaan Grand Via, Carissa dan Lassie Ke Toko sepatu dan Carissa Menyuruh Para pegawai itu mengambilkan Sepatu apa saja yang terlihat Cocok dengan Kakinya.
"Bawalah semua Sepatu kantor yang Cocok untukku" Ujar Carissa yang sedang duduk di Sofa, Lassie tersenyum melihat sahabatnya.
"Kenapa harus sepatu kantor Car?"
"Karena aku Kan kerja"
"Bukankah, Sepatu indah akan membawamu ketempat yang indah juga?"
"Itu hanya kantor Las"
"Tapi Penghuni kantor itu kan Pangeran"
"Jangan becanda"
"Aku mau lihat yang itu dan itu" Pinta Lassie pada pegawai Toko.
Pegawai Toko pun membantu Carissa dan Lassie mencoba semua sepatu yang ada si Hadapan mereka saat ini.
"Kaki anda sangat Cantik Nona" Puji Pegawai Toko yang sedang membantu Carissa memakainya.
Sepuluh menit kemudian, Carissa dan Lassie membeli beberapa sepatu dan mereka ke Butik. Memilah baju dan mencobanya.
"Apakah ini Cocok untuk Aku Pakai ke kantor?" Tanya Carissa dengan memutar tubuhnya.
"Apa pun yang kamu Pakai akan terlihat Cocok"
"Oke, aku ambil yang ini, Ini dan Ini" Ujar Carissa.
"Sepertinya Mood belanjamu sedang baik Car"
"Apa salah jika aku ingin Terlihat Cantik?
"Apa seseorang mengatakan kamu jelek?'
Carissa terdiam dan Mengingat apa yang di Katakan Ben di Dalam mobil, Rasanya ia Ingin membeli semua apapun yang dapat membuatnya terlihat Cantik, Mendengar Ben mengatakan jika dia Tak Cantik, membuatnya sedikit Hancur.
#
Setelah mereka membeli Pakaian,Sepatu,Sendal,Alat kosmetik yang mahal,Beberapa Perhiasan juga dan Parfum Fovorit Carissa, mereka Next ke Salon untuk melakukan Spa dan perawatan lainnya yang sangat rutin mereka lakukan setiap Minggunya.
"Bukannya kamu Sering Spa dirumah?" Tanya Lassie heran.
"Siapa yang bilang? Aku tak mengingatnya"
"Ahh kamu, sepertinya ada sesuatu yang kamu sembunyikan, belanjaanmu hari ini benar benar luar biasa Car, kamu membeli Kosmetik Mahal yang benar benar lengkap padahal kosmetik milikmu kan masih banyak"
"Kita kan sering melakukannya"
"Tapi tidak Sesemangat ini"
"Jangan berprasangka Las, kita nikmati waktu saja"
Lassie tersenyum.
Carissa berbalik dan melihat Ron bersama wanita lain sedang di Toko Berlian, Dia seorang wanita yang benar benar seksi, Carissa memicingkan mata. Lassie melihat Carissa sedang menatap seseorang.
Carissa bangkit dari duduknya dan ke Toko itu lalu menghampiri Ron dan wanita itu.
"Kalian lagi apa?' Tanya Carissa.
Ron berbalik dan terkejut melihat Carissa. Berhasil membuat Ron membelalak tak percaya dan salah tingkah dengan kedatangan Kekasihnya itu.
"Ca_carissa?"
"Hmm ini aku, kamu sedang apa?" Tanya Carissa terdengar biasa saja melihat kekasihnya sedang bersama wanita lain.
"Aku sedang__"
"Ada apa Ron? Katakan saja, No problem"
"Dia siapa Honey?' Tanya wanita itu.
"Hmm? Aku Carissa, temannya Ron" Ujar Carissa.
"Hai, aku Kyle, Calon istrinya Ron'
"Apa apaan sih kamu?" Bentak Ron.
"Kamu salah faham Car, dia ini wanita yang aku maksud yang Ibuku menjodohkanku dengan Kyle, Kamu ingat, kan? Kita bicara di Luar" Tanya Ron dengan membawa Carissa di depan Toko menggenggamnya erat.
"Hmm aku ingat, Karena itu Ikuti saja kata Ibumu Ron, Ibumu benar, Keluarga Kyle sudah banyak membantu keluargamu" Ujar Carissa.
"Apa maksudmu? Aku kemari bersama Kyle untuk membelikan Ibuku Perhiasan di hari Ulang tahunnya, aku ingin mengajakmu tapi Aku pikir kamu masih di Barcelona" Ujar Ron.
Carissa menggenggam tangan Ron dengan lembut dan menepuk nepuknya.
"Sebelumnya aku minta maaf Ron, tapi Dengan begini, aku sadar bahwa kamu lebih membutuhkan Kyle di bandingkan aku, Keluarga Kyle banyak membantu keluargamu, Balas Budi baik mereka dengan kamu menikahi Kyle, Itu yang di Inginkan ibumu Ron, Ibumu sudah bertemu aku sebelum aku ke Barcelona"
"Apa maksudmu Sayang? Kamu tau, kan bahwa yang aku cintai adalah kamu, tak ada yang dapat memiliki perasaan Ini selain kamu, Jangan seperti ini sayang, Please, aku mohon"
"Apa kamu wanita yang di maksud Ron?' Tanya Kyle menghampiri Carissa dan Ron yang sedang berbincang.
"Aku juga sudah banyak mendengar tentangmu dari Ron, aku minta Jaga Ron dan Cintai dia Kyle, Dia pria yang Pantas untuk di Cintai" Ujar Carissa.
"Jangan mengatakan hal itu sayang, aku mohon"
"Ron!"
"Jangan katakan itu Carissa, sampai Kapan pun aku tak akan pernah Menikahi Kyle" Ujar Ron.
"Apa kamu tak kasihan pada Ibumu dan keluargamu? Selama aku Pergi dan menghilang, siapa yang selalu menemanimu dan Menjaga Ibumu? Kyle, bukan? Bukan aku Ron, Berterima kasih lah pada Kyle dan keluarganya" Ujar Carissa.
"Tapi__"
"Please Ron, Kita sudahi saja, Aku sudah tau tentang Kyle sebelum aku Menghilang dan Aku sudah melupakan tentang kita sebelum aku kembali, Jadi Sayangi dan Cintai Kyle Ron, seperti kamu mencintaiku" Ujar Carissa.
"Apa kamu tidak Mencintaiku Car? Apa kamu menganggap hubungan kita selama ini hanyalah sebuah permainan?"
"Semoga kamu bisa mengerti" Ujar Carissa dan melangkah Meninggalkan Ron dan Kyle.
Ron merasa sangat Frustasi dan menghempaskan tangan Kyle lalu mengacak ngacak rambutnya karena patah hati.
"Teganya dia memutuskan semuanya hanya berdasarkan Penglihatannya" Gumam Ron benar benar frustasi.