Chapter 11

1383 Words

Untuk kesekian kalinya tessa terbangun di tempat yang bukan kamarnya ia menutup mata saat merasa pusing di kepalanya bagaikan sebuah palu ganda yang menghantam keras di kepalanya. Seakan merasa ada panggilan suara yang menyuruhnya untuk cepat cepat bergerak dari tempat itu Tessa tidak ingin berlama lama di tempat dimana seseorang telah menghabisi nyawa keluarganya. Pintu kamar itu terbuka muncullah elizer dari sana, bukan lagi pandangan kagum yang tessa berikan pada elizer lewat matanya sekarang pandangan kagum itu teralihkan menjadi kebencian yang Tessa tidak tau kapan benci itu sendiri akan berubah. Tessa membuang muka ke samping memutus tatapan mata dengan El. "jangan mendekat!" seru tessa ia harus rela merasakan kepalanya semakin berdenyut karna memaksakan suaranya keluar dengan ker

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD