Elizer sekarang ini duduk di depan ibunya yang sedang menyulam sesuatu di atas kain berwarna putih, terkadang El meremas jarinya dia bingung sekaligus ragu di waktu yang bersamaan. Akesia menghentikan kegiatan menyulamnya dia melihat elizer yang sepertinya tidak tenang dari tadi “apa yang kamu pikirkan El, ibu perhatikan dari tadi kamu tidak tenang” Elizer menyunggingkan senyum ragunya “ibu-, siapa ayahku?” ujar EL, akesia terkesiap dengan pertanyaan putranya yang tiba-tiba ini. Di letakkannya benang juga kain di atas meja “kenapa kamu bertanya seperti El jika kamu tau apa jawaban ibu?” “maaf bu, ibu hanya perlu mengatakan pada elizer siapa nama ayah EL.” Akesia terdiam membuat elizer melanjutkan kata-katanya lagi. “apa benar nama ayah El itu- YAZA?“ pernyataan elizer mampu membuat bo