8 - Manual Teknik Legendaris

1306 Words
"Bangun! Jika tidak, akan kulaporkan pada Tetua pengawas bahwa kau beberapa kali mencuri waktu tidur siang dengan alasan pergi ke kamar mandi!" Ucap Tiankong. Sembari memasang sebuah senyum lebar nan licik. Mendengar kata-kata penuh aroma ancaman yang baru saja diucapkan oleh Tiankong, punggung Xiao Dong segera menjadi dingin. "Ahhh… Bagaimana kau tahu?" Tanya Xiao Dong. Seketika terkesiap dan mengangkat wajah. "Ohhh… Jadi benar seperti itu?" Bersama dengan Xiao Dong mengangkat wajah, yang menyambut pertama kali adalah raut cerah Tiankong yang masih mempertahankan senyum licik. Menatap Xiao Dong layaknya seorang pemancing yang baru mendapatkan ikan memakan kail pancingnya. "Jadi benar seperti itu? Aku selama ini sungguh pemasaran apa yang sebenarnya kau kerjakan di kamar mandi, karena tiap kali kau ijin, itu pasti menghabiskan banyak waktu sebelum akhirnya kembali ke aula pelajaran!" Ucap Tiankong. "Ahhh… Jadi, kau sebenarnya tak tahu?" Balas Xiao Dong. Mengerjapkan mata beberapa kali dengan cepat. "Hahahha… Bagaimana aku bisa tahu? Jelas tak diijinkan dua orang sekaligus pergi ke kamar mandi disaat bersamaan!" Jawab Tiankong cepat. "Aku sebelumnya hanya sekedar melontarkan ancaman kosong, sedikit bercanda karena jelas tak berfikir kau akan tidur di kamar mandi! Tapi, kau malah mengkonfirmasinya!" Lanjut Tiankong. "Kau benar-benar tidur siang di kamar mandi? Sungguh konyol! Sebegitu pemalasnya kah dirimu itu! Hahahahahha….!" Tutup Tiankong. Tak bisa lagi menahan tawa. "Tuan Muda!" Sergah Xiao Dong. Segera merasa tertekan karena perilaku konyolnya terbongkar dengan cara yang juga cukup konyol. Hanya saja, setelah mendengus kepada Tiankong, Xiao Dong tak mampu melanjutkan kalimat. Tak tahu harus membuat alasan atau pengalih obrolan yang tepat. Berakhir hanya bisa menatap Tiankong yang masih tertawa keras sembari memasang wajah tertekan. "Hahahha… Baiklah! Sudah! Yakinlah, rahasia besarmu ini, akan aman bersamaku!" Ucap Tiankong. Hanya saja, meskipun Tiankong menyatakan Xiao Dong bisa percaya padanya, namun raut wajah Tiankong, jelas memasang ekspresi berlawanan. Senyum licik di wajah Tiankong, berkembang menjadi semakin lebar. "Tuan Muda…!" "Ahhhh….! Ini pasti akan berakhir dengan hal-hal merepotkan lainnya!" Dengus Xiao Dong. Seraya membanting keras kening untuk kembali terbenam pada meja belajar. "Apa yang kau inginkan kali ini?" Tanya Xiao Dong. Tanpa melihat kearah Tiankong. "Hahhaha… Sebelum aku mengatakannya, ada satu pertanyaan lain yang harus kau jawab!" Ucap Tiankong. "Hmmmm… Langsung saja! Jangan terus membuang waktu bermalasku!" Tanggap Xiao Dong. "Sebenarnya, kenapa kau selalu tinggal ditempat? Tidur siang di kelas setelah ceramah berakhir? Bukankah akan lebih nyaman jika pulang dan tidur di kasur?" Tanya Tiankong. Pertanyaan Tiankong, segera disambut oleh Xiao Dong dengan mengerutkan kening dalam posisi membenamkan kening di meja. 'Pertanyaan macam apa itu? Benar-benar tak penting!' Dengus Xiao Dong dalam hati. Merasa bahwa pertanyaan Tiankong, sama sekali tak sesuai harapannya. Ia sempat berfikir bahwa Tiankong, akan menanyakan hal-hal yang bersangkutan dengan kegiatan merepotkan. Karena memang hal-hal macam itulah yang selama ini selalu akan di bawah Tiankong untuk kehadapan Xiao Dong. "Alasannya, itu karena aku menemukan satu teknik kultivasi khusus dengan tingkat legendaris! Teknik yang mampu meningkatkan kualitas Ranah Jiwa serta Garis Meridian, dengan tidur siang di aula pelajaran klan!" Jawab Xiao Dong. Dengan intonasi nada ketus. "Wahhh….!" Bersama jawaban Xiao Dong. Tiankong segera bergumam takjub untuk beberapa saat. Memasang wajah terpukau menatap kepala Xiao Dong yang masih terbenam. Situasi kemudian berkembang menjadi hening saat Tiankong tak melanjutkan tanggapan apapun setelah sempat bergumam takjub. Perubahan situasi yang tiba-tiba tersebut, dimana Tiankong mendadak diam, ternyata entah kenapa membuat Xiao Dong justru merasa tak nyaman. Ia segera kembali mengangkat wajah. "Pfftttt….!!!" "HAHHAHAHAHHAHAH…..!!!" Kali ini, yang menyambut wajah polos Xiao Dong ketika ia pertama kali mengangkat wajah, adalah ekspresi konyol Tiankong yang memasang senyum lebar. Sebelum akhirnya tertawa begitu lantang. "Hahhaahha….!!!" "Hhahahahahha….!!!" Tawa lantang Tiankong, bertahan untuk waktu yang cukup lama, sampai ia harus jatuh terpingkal pada lantai aula pelajaran sembari menekan perut yang mulai sakit. "Kau… Kau tak berfikir bahwa aku akan percaya dengan candaan absurdmu itu bukan? Hahahhaha….!" "Manual teknik legendaris yang dipraktekkan dengan cara tidur siang! Hahahhaha…!" Tiankong, semakin terpingkal saat melihat perubahan ekspresi wajah Xiao Dong tiap saat. "Tuan Muda!" Bentak Xiao Dong. Justru merasa malu dengan kalimat kosongnya sendiri, dimana sempat ia harapkan untuk bisa digunakan mengerjai Tiankong. "Hahhahaha… Kau harus tau, didalam otakmu yang penuh kemalasan itu, sebenarnya tersimpan satu bentuk kreativitas yang unik!" Ucap Tiankong. Tampak mulai sedikit bisa meredakan tawa-nya. "Manual teknik legendaris tidur siang! Siapa yang akan terfikir hal konyol macam itu! Hahahhahaha….!!" "Hahhahahaha…!!!" Tawa Tiankong yang sempat mereda, kembali meledak saat untuk sekali lagi teringat teknik legendaris tidur siang Xiao Dong. "Tuan Muda…!" Bentak Xiao Dong. Semakin merah padam raut wajahnya. "Hahahahha…! Baik! Baik! Kita hentikan sekarang! Haaahhh….!" Ucap Tiankong. "Haha… Hahhh….!!!" Dengan segenap kemampuan, Tiankong menahan agar tak lagi terpancing untuk tertawa. "Hmmmm….!" Dengus Xiao Dong. Kini memasang wajah sepenuhnya tertekan. "Sebenarnya, ini salah satu alasan kenapa aku senang sekali mengobrol denganmu!" Ucap Tiankong. "Mengobrol? Lebih tepat disebut mengganggu!" Balas Xiao Dong. "Hei… Dari semua kawan sebaya yang ada di Kelompok generasi kita, Kelompok anak elite dalam klan, itu hanya aku yang bersedia melakukan obrolan denganmu! Jadi, tak bisakah kau sedikit memberi penghargaan? Kenapa selalu menyebutku sebagai pengganggu?" Ucap Tiankong. Kembali memasang senyum lebar. Yang dikatakan oleh Tiankong, sepenuhnya tepat. Karena latar belakang Xiao Dong yang hanya dari keluarga kelas rendah, meski memang ia memiliki bakat diatas rata-rata, tetap saja dalam kelompok belajar generasi muda, seluruh anak memandang kearahnya dengan tatapan remeh. Merasa Xiao Dong tak layak berada dalam ruang sama dengan mereka. Itu justru Tiankong, Tuan Muda Pertama Xiao Klan yang dikenal sombong dan kerap memandang remeh kawan-kawan sebaya, menjadi satu-satunya orang yang sering mengambil inisiatif terlebih dahulu untuk melakukan percakapan dengan Xiao Dong. Satu hal yang membuat Xiao Dong memiliki pandangan berbeda kepada Tiankong. Merasa bahwa Tuan Muda Pertama Klan-nya tersebut, sebenarnya memiliki sifat tak seburuk yang selama ini menyebar di kalangan generasi muda sebaya. Hanya saja, tiap kali Tiankong membuka obrolan, itu akan selalu berakhir dengan permintaan-permintaan yang menurut Xiao Dong cukup merepotkan. Jika boleh memilih, ia akan senang jika Tiankong hanya bersikap layaknya kawan-kawan lain. Membiarkan dirinya tetap dalam mode tak terlihat. Sepenuhnya diabaikan oleh kawan sebaya dari kalangan kelas atas elite Klan. "Xiao Dong! Kau bisa memegang kata-kataku tentang menjaga agar rahasia besarmu, tidur siang di kamar mandi, serta… Pftt… Manual teknik legendaris, tetap hanya ada diantara lingkaran kecil kau dan aku!" Ucap Tiankong. Mendengar kata-kata Tiankong, terlebih melihat raut wajah liciknya ketika mengatakan kalimat janji, Xiao Dong justru memasang raut wajah kesal. "Katakan apa syarat yang kau minta!" Dengus Xiao Dong. "Aku tak peduli dengan ejekan kawan-kawan lain jika kau menyebar tentang teknik legendaris bla bla bla!" Lanjut Xiao Dong. "Hanya saja, jika kau melaporkan pada Tetua tentang masalah tidur siang, itu baru benar-benar akan merepotkan!" "Kau hanya akan membuat agenda tidur siangku dikamar mandi terganggu!" Kalimat terakhir yang diucapkan Xiao Dong tentang agenda tidur siang di kamar mandi, segera kembali membuat Tiankong tak mampu menahan tawa. Benar-benar tak menyangka akan ada seorang manusia yang menyembah tidur siang sedemikian rupa. Hanya saja, tawa Tiankong sepenuhnya diabaikan oleh Xiao Dong. "Selain mengganggu agenda tidur siang, itu juga akan menyebabkan para Tetua memberi hukuman padaku! Hukuman jelas adalah hal lain yang merepotkan! Akan memotong waktu bermalasku!" Lanjut Xiao Dong. Kalimat yang untuk kesekian kalinya, membuat Tiankong tertawa begitu keras. Bagaimana ada manusia dengan level kemalasan seperti Xiao Dong. "Katakan saja apa syarat agar kau tutup mulut!" Ucap Xiao Dong. Langsung pada inti topik pembicaraan. "Hahahha… Pertama, kau belum menjawab kenapa tak pulang dan tidur nyaman di rumah? Malah tidur disini!" Ucap Tiankong. Mendengar Tiankong mengembalikan topik pada pertanyaan awal yang sangat tak penting. Xiao Dong segera hanya bisa menatap dengan sorot mata kosong kearah Tiankong. Merasa bahwa Tuan Muda-nya tersebut, benar-benar adalah pengganggu tak penting kelas kakap.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD