Selalu Begitu

1625 Words

Sarena hendak masuk ke lift, namun langkah kakinya terhenti ketika sang suami merangkul pinggangnya, Sarena menoleh dan tersenyum. Mereka lalu masuk ke lift sama-sama, dan menunggu lift sampai lantai paling bawah. “Sayang? Aku baru saja akan mencarimu,” kata Sarena menatap suaminya. “Aku dari ruang kerja ayahmu,” jawab Jeffry. “Aku di suruh mengambil sesuatu.” “Kamu masih jadi asistennya?” “Heem.” “Kok bisa? Aku tidak terima.” “Tidak apa-apa. Menjadi asisten ayahmu tidak buruk juga,” jawab Jeffry menggelengkan kepala. “Tidak buruk? Bagimu iya. Tapi, bagiku sangat buruk,” geleng Sarena. “Kamu akan selalu keluar kota untuk menemani Daddy.” Jeffry tertawa dan menggelengkan kepala. “Kalau begitu bicara saja pada ayahmu tentang ini.” “Aku pasti akan bicara dengannya. Enak saja memberi

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD