Jeffry membawa Sarena ke hotel miliknya, tanpa ia sadari, karena ia tidak bisa membawa Sarena pulang dalam keadaan marah besar seperti ini. Ia ingin sekali membuat Sarena sadar bahwa ia salah dalam hal ini, dan ia tidak mau disalahkan atas apa yang tidak ia lakukan. Sarena dihempas ke ranjang, Sarena melihat ke seluruh penjuru ruangan yang terlihat sangat mewah. Bahkan ini adalah president room yang biasa di tempati oleh tokoh utama negeri ini. Sarena mendesah napas halus dan mengabaikan pertanyaan didalam hati, siapa pemilik kamar ini dan kenapa semua orang membungkukkan badan mereka ketika melihat Jeffry. Apa yang sebenarnya terjadi yang tidak Sarena ketahui? “Kamu jangan pernah membuatku marah, karena jika aku marah kamu saja bisa aku lukai.” “Kamu mau melukaiku? Tak kamu lakukan sa