Mama menyambut kedatanganku dengan suka cita. Tentu saja Mama senang karena kurasa beliau sangat merindukanku. Semenjak aku memutuskan tinggal di luar kota, aku selalu berusaha untuk tetap menjaga intensitas pertemuanku dengan Mama. Minimal satu bulan sekali pasti aku akan pulang ke rumah Mama. "Sifa, Mama rindu sekali padamu. Apa kabarmu, Sayang?" Mama berucap sembari merentangkan kedua lengannya. Kupeluk erat tubuh Mama. "Aku baik, Ma. Dan aku pun juga sangat merindukan Mama." "Ayo masuk sayang." Mama merangkulku masuk ke dalam rumah. "Kamu mau makan dulu atau mau mandi?" tanya Mama dan aku berpikir sejenak lalu menjawab, "Aku mandi saja, Ma. Badanku lengket sekali." "Ya, sudah mandilah. Mama akan siapkan makanan untukmu." Aku masuk ke dalam kamarku. Merebahkan diri di atas ranjan