Belenggu 45

2205 Words

Lizzie mengangkat wajah dengan ekspresi sombong, matanya menyipit tajam setelah mengetahui Enid ada di tangan Daryl. Kekasihnya bermain-main dengannya. “Jadi ini alasanmu mengabaikan semua panggilan teleponku, Daryl? Kau sibuk dengan gadis sialan itu. Baiklah, akan ku beri kau pelajaran lewat gadis sialan itu.” ucap Lizzie dengan raut wajah pongah, ia menghapus pesan yang dikirim Enid lalu meletakkan kembali benda itu di dalam laci meja kerja Daryl. Ia membawa langkah meninggalkan ruang praktek kekasi sialanya itu. Di depan pintu perawat tidak sengaja menabrak tubuh Lizzie. “Gunakan kacamata jika matamu rusak, Nona.” ucap Lizzie. Perawat melongo mendengarnya. Tunggu, ada yang lebih penting daripada hinaan Lizzie untuknya. Ini tentang wanita yang sedang menatapnya angkuh, kenapa bisa

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD