#
Lucian mengunyah makanannya dengan perlahan sambil mendengarkan setiap kalimat yang dilontarkan ibunya tanpa bicara sama sekali.
"Mama sudah mengatur makan malammu dengan anak perempuan keluarga Baskoro, kamu harus datang Lucian."
Lucian menatap ibunya dengan tatapan datar.
"Mama yang atur, kenapa aku yang harus datang?" ucapnya dingin.
Ibunya menatap Lucian dengan tatapan kesal.
"Kau pikir ini demi siapa? Ini semua demi dirimu Lucian. Jangan membuat Mama sedih dengan tingkahmu yang seperti ini." Nyonya Lina, ibu Lucian tampak menatap putranya dengan mata berkaca-kaca.
Lucian menarik napas panjang.
"Maafkan aku. Tapi bisakah Mama berhenti mencampuri kehidupanku? Aku bukan lagi anak kemarin sore yang harus terus diatur mengenai apa dan siapa yang kutemui dan kulakukan," ucap Luci
