“Apakah hutan ini selalu mengerikan seperti saat ini??” Tanya Julian sembari menggaruk belakang lehernya dengan kaku.
Bulu kuduknya terasa berdiri sedari tadi lantaran aura-aura tidak mengenakan yang berada di dalam hutan ini.
“Kenapa terasa mencekam sekali di sini” Bisik Delian ke sekelian kalinya.
Mereka masih dalam posisi yang sama, berdiri sembari melihat ke arah gerbang besi raksasa yang melindungi akses depan menuju hutan mistis.
“Terasa mengerikan jujur saja, seluruh tempat terasa bukan tempat yang baik untuk menetap” Ucap Justin yang baru saja keluar dari minibus sembari membawa dua kotak ditangannya.
Arcturus yang melihat itu dipenuhi oleh raut penasaran tak kala melihat kotak dengan lambang kementerian di tangan Justin
“Apa yang kamu bawa???” Dia melirik sejenak ke arah kotak dengan cahaya ingin tahu di matanya.
Justin mengangkat kotak itu dengan santai, “Sesuatu yang tidak bisa diketahui oleh orang lain!” Dia memeluk kotak itu dengan pandangan posesif, “Kami para penegak hukum wajib memiliki ini jika pergi dalam kasus berat! Ini sudah seperti air dalam gurun. Sangat berarti dan tidak ternilai harganya! “
Arcturus memberi pandangan jijik, “Kenapa kamu begitu pelit! Sebagai Aenos aku juga punya senjata rahasia!” Dia mengulurkan tangan sejenak, seketika sebuah sabit panjang muncul di tangan kanannya. “Lihat, inilah istri kami! Lebih hebat daripada kotak bukan?” Ucapnya dengan nada pamer.
Justin: “....... “
“Berhentilah bercanda!” Elena berdiri mengamati gerbang baja setinggi 5 meter dengan penuh kehati-hatian.
Tangannya menelusuri seluruh ukiran di gerbang dengan penasaran. Ukirannya yang unik serta menonjol membuat Elena kagum melihat itu.
“Bisakah kalian melihat ukiran ini? Sepertinya terlihat familier, aku merasa pernah melihatnya di suatu tempat sepertinya “ Elena berjongkok perlahan menyusuri garis itu hingga bawah.
Rasanya seperti ada penghubung antara ukiran dengan tanah di bawahnya.
Tangannya segera mengambil beberapa pasir putih, dia mendekatkan pasir itu ke arah hidungnya perlahan.
“Baunya sangat amis, seperti bau besi berkarat” Hidungnya mengerut sejenak, sungguh bau ini sangat tidak enak dicium.
Delian maju sejenak, sepatu botnya menginjak pasir dengan ragu-ragu. “Sepertinya terdengar menyeramkan. Tidak aneh, lagi pula hutan ini sudah terkenal aneh semenjak dahulu. Hal seperti ini mungkin terlihat biasa”
Elena menggelengkan kepala, “Tentu saja bukan itu, aromanya tidak terlihat seperti aroma lama”
“Jangan berbicara omong kosong!” Sentak Noya dengan marah. “Kenapa berbicara omong kosong? Tidak bisakah kamu berpikir positif sedari tadi, kamu yang terlihat sok tahu ini membuat orang lain ketakutan!”
“Kita ingin menyelesaikan misi, bukan menjelajah keseluruhan hutan mistis” Noya mengertakkan gigi dengan marah, dia sudah cukup kesal dengan apa yang terjadi di bus. Segala omong kosong dan rasa haus gadis itu terdengar mengerikan!
“Apa salahnya! Bagaimana jika di dalam nanti kita melalui sesuatu yang mengerikan!” Balas Elena dengan tidak terima.
Dia segera berdiri dan melipat tangannya dengan sebal.
Delian menggelengkan kepalanya pelan, “Namun benar juga sih, kenapa auranya sangat mengerikan dan dingin?? Bahkan rasa was-was muncul begitu saja dari dalam diriku”
Nael mengendong tas beratnya di punggung, dia melirik sejenak ke arah jam tangan manusianya. Kini jam menunjukkan waktu 10.20, namun matahari yang seharusnya bersinar terang tampak redup di tempat ini.
Apalagi beberapa meter dari tempat mereka berdiri, sangat gelap karena terhalang oleh rimbunnya dedaunan.
“Kita harus segera pulang sebelum sore datang deh. Namanya juga Hutan Mistis bukan? Pasti ada aja sesuatu yang mengerikan di dalamnya” Sarannya.
Arcturus mengangguk setuju, “Ya benar, rasanya seperti berada di Tartaros. Membuatku tidak tahan dan ingin muntah!” Arcturus bahkan masih sedikit trauma untuk pergi ke Tartaros, gabungan antara hawa tidak mengenakan serta aura suram dalam tempat itu tak ayal membuatnya seperti merasa jiwanya mati di situ.
“Tapi semuanya, tidakkah kita mengecek dahulu sebelum masuk? Aku tidak bohong dalam mengatakan ada jejak baru di tanah pasir itu!” Seru Elena segera.
Nael menaikkan alis dengan heran, “Siapa orang bodoh yang ingin pergi masuk ke dalam hutan!”
“Siapa lagi kalau bukan kita” Sambung Delian.
“Mesti ada lah! Siapa yang tahu niat jahat orang?? Lagi pula bukankah di dalam sana ada beberapa properti berharga yang mungkin berguna bagi suatu kaum?!”
Bantah Elena dengan keras. Matanya melotot melihat keenam orang yang bersamanya untuk misi ini tampak tidak percaya apa yang dia katakan!
Dia seorang detektif okey!! Hidupnya terkadang penuh bahaya di luar sana, itulah mengapa dia mengembangkan sikap waspada untuk setiap benda yang mencurigakan!
“Tidak ada seorang pun di sini Elena”
Justin membujuk Elena dengan sabar, “Hutan Mistis bukan suatu tempat yang bisa dikunjungi dengan santai. Hanya orang yang tinggal di dalam saja lah yang bisa masuk dengan mudah”
“Lalu bagaimana kita nanti keluar! Kalian tidak berpikir bagaimana cara masuk saja kan?? Lalu jalan keluar, apakah kita bisa keluar nantinya!” Potong Elena keras-keras.
Delian terdiam sejenak, lagi pula tugasnya di kementerian hanyalah petugas medis. Hal-hal berat seperti apakah mereka bisa keluar jelas tidak ada dalam pertimbangan setelah dia menerima misi!
Dia hanya menerima misi acak yang diberikan oleh kepala departemennya dengan imbalan cuti selama dua minggu! Dalam hati kini dia berpikir sejenak. Apakah kasus ini sangat berbahaya?? Sesalnya dalam hati.
Jika tahu ini terlalu bahaya, dia tidak akan mengambil misi ini sama sekali!
“Apakah ini err sangat berbahaya? Ini penjahatnya sangat jahat kah?” Tanyanya dengan nada bergetar.
Hades pun tahu dia tidak terlalu pandai dalam adegan perkelahian! Hal paling menonjol dari dirinya ialah kepintarannya dalam ilmu medis, bukan bakatnya sebagai ahli strategi atau pun berkelahi.
Dirinya justru ketar-ketir membayangkan itu, pada dasarnya dia tidak terlalu pandai melindungi diri!
Tidak seperti Nael dan Arcturus yang punya sabit khusus malaikat maut, atau Justin dan Noya yang punya kotak istimewa. Dirinya hanya berbekal kotak obat serta stetoskop!
“Lihat bagaimana jika kita tidak keluar hidup-hidup! Apakah kamu akan bertanggung jawab, ohh atau bagaimana jika di dalam sana terdapat hewan berbahaya bagi kita, dan sialnya kita sendiri tidak tahu ada apa di dalam sana!”
Elena menatap semua orang dengan marah.
“Kamu sudah tahu ini berbahaya, lalu kenapa tetap bersikeras mengambil misi ini??”
Sarkas Noya dengan nada sinis.
“Dari awal kita tidak wajib mengambil tugas ini, karena konteksnya yang tergolong level satu. Alias berbahaya!”
“Kenapa kamu begitu galak?? Tidakkah kamu berpikir kita akan mati di dalam sana mungkin, butuh keterampilan kehidupan untuk bisa hidup di tempat seperti hutan ini” Balas Elena tidak mau kalah.
“Ooh, tentu saja bisa! Kita punya Nael, dia telah melewati tempat ini beberapa kali dalam hidupnya. Argus selalu memberi detensi tidak masuk akal, jadi tempat seperti ini Nael jagonya dalam bertahan hidup di alam liar” Celetuk Arcturus dengan santai. Baginya selama ada sahabatnya di situ, dia tidak perlu lagi khawatir sesuatu yang buruk akan menimpa mereka!
Nael tersenyum tidak berdaya mendengarnya, “Yah... Kalian tidak perlu khawatir lagi. Pulang atau tidaknya kita nanti, mari kita pikirkan setelah misi selesai. Lagi pula apa yang perlu dikhawatirkan, kita juga sudah mati sebenarnya”
Semua orang yang berdiri di tempat itu: “....... “
Mereka bahkan tidak sadar, mereka memang sudah mati sebenarnya.
***
Ketujuhnya segera masuk menuju hutan dengan hati-hati. Dan Nael dengan perlahan membuka segel kunci yang terdapat dalam gerbang.
Kunci gerbang ini berbentuk unik, karena tidak akan dapat dengan mudah diakses oleh orang yang baru mengunjungi tempat ini. Untung saja Nael sendiri sudah akrab dengan suramnya hutan mistis.
Bentuknya seperti gembok sederhana namun dengan ukiran yang tampak kuno dan tidak biasa. Kunci ini hanya bisa di buka dengan mantra khusus yang dibuat oleh mereka para keturunan elf paling tua di seluruh hutan mistis.
Nael sendiri curiga, kenapa hutan sebesar ini seakan sengaja dilindungi oleh keseluruhan gerbang baja besar?? Dan kenapa dari semua gerbang, hanya gerbang barat saja yang memiliki segel terkunci lebih berat. Yang pasti segel barat itu terasa seperti sepasang kunci dengan tujuh lapis perlindungan di dalamnya.
Sangat aneh bukan??
Hingga suatu saat dia menyadari itu, saat itu tepat ke delapan kalinya dia mengunjungi tempat ini. Dan itu membuatnya sedikit sadar, gerbang ini bukan melindungi dunia luar dari manusia seperti mereka agar tidak masuk ke dalam hutan.
Tapi untuk membuat banyak makhluk serta roh berbahaya di dalam hutan agar tidak keluar dari dalam hutan!
Betapa berbahayanya bukan hutan mistis ini?
“Jadi yang harus kalian lakukan ialah, membuka gerbang ini dengan sebuah mantra” Ucap Nael sebagai permulaan.
Kini mereka berkumpul tepat di depan gerbang dengan pandangan penasaran. Karena gerbang ini benar-benar terkunci erat! Ini seperti menyegel seluruh hutan.
“Kenapa hutan sebesar ini butuh gerbang dengan segel khusus” Tanya Elena dengan penasaran
“Ya, segel ini seperti bukan segel yang mudah dipatahkan. Apakah karena hutan ini sendiri yang membuat kementerian menyegel tempat ini??” Delian memegang gembok gerbang yang dipenuhi ukiran dengan pandangan rumit.
Nael mengiyakan, “Hutan ini memang berbahaya, namun bukan kementerian lah yang menyegel tempat ini. Mereka para elf tua lah yang berinisiatif menyegel seluruh hutan”
Justin yang mendengar itu segera menatap ke depan. Sejauh matanya memandang hanya pohon serta daunnya saja yang terlihat.
“Bukankah berarti hutan ini di segel untuk mencegah makhluk dari dalam untuk keluar dari hutan??” Simpulnya tiba-tiba.
Justin tahu beberapa segel suci dari beberapa klan tua. Tugasnya sebagai penegak hukum di dunia bawahlah yang membuat dirinya tahu.
Sudah tidak terhitung berapa banyak dia menjalani misi, dan membuat dia tahu beberapa ilmu kuno dari klan tua dunia bawah. Segel seperti ini tentu saja tidak asing.
Umumnya ada tiga jenis segel di dunia bawah. Yang pertama, segel biasa. Segel ini bukanlah segel khusus, namun hanya diperuntukkan bagi beberapa orang untuk menyimpan benda berharga mereka.
Ada klan yang menggunakan segel biasa untuk memberikan efek ilusi dalam menyembunyikan sesuatu. Hanya yang membuat segel saja yang bisa membuka kuncinya, namun tentu saja segel ini juga mudah untuk dihancurkan oleh beberapa orang.
Segel kedua ialah segel turun temurun dalam sebuah keluarga. Segel ini memberi efek kunci untuk kekuatan kita. Justin sendiri tidak begitu mengerti bagaimana segel ini bekerja.
Dan ketiga ialah segel tingkat tinggi. Mengunci beberapa makhluk hidup agar tidak keluar, menyembunyikan potongan jiwa, memberi efek penjara mengerikan bagi mereka yang terkurung dalam segel itu. Umumnya segel ini memiliki ukiran rumit dan memiliki lapisan pelindung lebih dalam.
Nael menyeringai pelan,
“Benar sekali. Ini segel bukan untuk membuat orang luar tidak bisa masuk ke dalam hutan, namun untuk mencegah yang di dalam hutan untuk keluar”
Justin yang mendengar itu terdiam sejenak, tangannya yang mengelus gembok itu berhenti sejenak, “Lalu bagaimana nanti kita keluar kalau begitu??”
“Ya! Apakah kita tidak akan bisa keluar sejak kita memutuskan untuk masuk!” Serobot Delian dengan panik.
Elena juga merasa panik dan takut saat ini, “ Yak, apakah itu benar?! Lalu kenapa ada tanda orang masuk ke hutan ini”
Arcturus menghela nafas lelah mendengarnya, sedari tadi mereka belum masuk. Setiap waktu yang berjalan hanya digunakan untuk berdebat untuk sesuatu yang mungkin tidak akan terjadi!
“Dengar semua. Apa yang disegel di dalam hutan ini, itu makhluk berbahayanya! Orang biasa seperti kita punya mantra tersendiri untuk masuk. Lagi pula hanya mereka yang tahu kuncinya saja yang berani masuk ke sini!” Ucapnya dengan nada malas yang sangat amat kentara dalam suaranya.
“Kalian tentu saja tahu beberapa kaum kuno di sini bukan?? Werewolf, vampir, elf hingga peri hutan ada di hutan ini. Tidakkah kamu berpikir mereka bersedia tinggal selamanya dalam hutan? Tentu saja tidak, mereka juga bisa bepergian ke mana pun mereka pergi!”