"Jadi apa kalian paham apa yang harus kalian lakukan setelah sampai di sana!” Tanya Argus dengan kejam. Tangannya memegang tongkat panjang berwarna hitam mengkilap.
Kini Nael dan Arcturus berkumpul di ruangan Ursa, kepala Departemen Kematian. Ursa yang mendengar tentang keterlibatan anak buahnya dengan kasus dari Departemen Penegak Hukum membuatnya panik seketika.
Nama Nael tentu saja tidak asing bagi semua pekerja Kementerian Dunia bawah. Dan yang membuatnya panik ialah keterlibatan Nael untuk sebuah misi! Ursa berpikir apakah ini lagi-lagi Nael yang membuat masalah baru lagi?
Erenos dan dia tentu saja tidak memiliki hubungan baik sebaik antara dia dan Argus. Ada dendam pribadi yang membuat dirinya malas dengan ketua departemen penegak hukum itu.
Dalam pikirannya apa yang terjadi dengan dua orang Aenos mereka?
Untung saja Erenos datang menjelaskan
apa yang terjadi sebenarnya. Tentang misi Nael ke departemen Non Human and Justice, tentang tugasnya yang menyebabkan dia harus secara pribadi menangani masalah seorang wanita dari hutan mistis yang mengalami hal mengerikan dengan dengan klannya.
Erenos dengan baik hati ikut menceritakan masalah Arcturus yang memiliki detensi pengganti dengan Hades. Itu mengharuskan dirinya untuk terlibat dalam misi juga sebagai tugas lain yang mesti dia selesaikan sesegara mungkin.
Jadi Ursa hanya bisa melapangkan d**a melihat Aenosnya membantu tugas divisi lain! Padahal departemen kematian saja sedang dalam misi sibuk-sibuknya. Kasus divisi kematian saja belum selesai sepenuhnya, dan kedua orang menyebalkan ini membuat dua orang aenosnya mesti harus pergi melakukan misi!
Nael dan Acturus hanya mengangguk pura-pura paham saja. Lagi pula mereka sudah melalui 40 menit menegangkan penuh dengan omelan Argus sendiri.
Kemarahannya kali ini membuat kedua orang ini tidak bisa berkutik sama sekali, bagaimana tidak? Mereka segera diangkat paksa menuju ruangan Departemen Kematian dan dengan berat hati mendengarkan kemarahan Argus yang berapi-api.
Bicaranya jalan terus seperti kereta api tanpa berhenti!
Untung saja Ursa datang dan menjadi penyelamat bagi mereka! Jadi keduanya tidak perlu waktu lebih lama lagi untuk menunda misi mereka!
“Jadi kalian ingat bukan?! Jangan sentuh apa pun yang ada di sana! Terutama barang antik, semua barang yang terletak di hutan mistis telah dilindungi oleh semacam mantra khusus yang bisa membahayakan orang” Argus menatap tajam ke arah Nael, “Terutama kamu sebagai biang masalah di seluruh kementerian!”
Nael: “..... “
Nael tersenyum lemah mendengar tuduhan itu. Tentu saja tuduhan yang sepenuhnya benar. Rasa penasarannya akan selalu datang dan membuat dirinya sangat gatal untuk menyentuh apapun benda yang menarik minatnya.
Ursa yang sedang duduk di mejanya dengan rapi hanya bisa menggeleng pelan melihat sikap Argus yang tidak pernah berubah sejak zaman dahulu!
“Argus, kamu menakuti orang saja” Sindirnya santai.
Argus menyeringai sejenak menatap Ursa yang duduk sembari memakan sarapannya di kantor, “Kenapa?! Itu lebih baik daripada menggila karena punya kehidupan abadi!” Balasnya dengan suara rendah yang dipastikan hanya bisa di dengar oleh keduanya.
Ursa tetap tidak mengubah wajahnya, dia masih tetap menatap datar ke arah Argus yang memakai baju antiknya itu.
“Kenapa melihatku seperti itu terus” Potong Argus dengan nada tidak suka. Suaranya yang keras membuat Arcturus ataupun Nael terlonjak kaget sejenak.
“Ya aku tahu sekarang kenapa Nael memprotes gaya fashion milikmu! Terlalu tua untuk zaman secanggih sekarang! Dibandingkan dengan manusia di atas, Underworld ketinggalan beratus-ratus abad!”
Nael yang merasa namanya disebut begitu mudah: “.......”
Argus memutar bola matanya tidak peduli, ada apa dengan selera fashionnya?? Hidupnya terbatas hanya mengunjungi Tartaros dan Kementerian saja, mana sempat dia berpikir untuk menjelajahi dunia atas?
“Yah terserah apa katamu saja! Tapi tetap saja, mengejek selera orang itu mencerminkan betapa tidak sopannya dirimu! Oke lanjutkan saja, aku akan mengatakan ini pada Hades karena kamu berani membuat Pengawal setianya marah!” Gertaknya dengan nada ancaman.
Nael ketakutan mendengarnya, apa-apaan ini! Apakah keduanya akan ribut dengan alibi masalah fashion Argus yang ketinggalan zaman?? Jujur saja dirinya sendiri sudah kapok membuat masalah dengan Argus, kenapa kepala departemennya justru malah bergegas membuat masalah yang tidak perlu??
Arcturus itu menelan ludahnya pahit, oke hari ini dia menyesal lagi! Yang perlu dia lakukan saat ini ialah segera bergegas pergi menghilang dari hadapan Argus tanpa perlu melalui percekcokan tidak penting dengan Ursa.
“Oh... Lalu bisakah aku pergi untuk bersiap dengan cepat?” Tanyanya dengan cepat.
Argus melirik Arcturus dengan wajah asam, “Ya seperti biasa, pergi setelah berhasil membuat masalah yang tidak perlu”
Arcturus panik sejenak, “Ohh-uhh ini bukan seperti yang kamu pikirkan! Aku baru saja akan menyiapkan beberapa berkas yang mungkin saja berguna nanti. Yahh kamu tahu, semacam sesi bimbingan untuk masyarakat pedalaman hutan mistis. Dengan begitu bukankah kepercayaan mereka pada Kementerian Underworld akan meningkat “ Elaknya dengan takut-takut. Berharap saja semoga Argus tidak menyadari betapa dia ingin semua ini berakhir dengan cepat!
Ursa melirik sejenak ke arah dua orang yang sedang bimbingan misi ini dengan sorot mata menarik. Bukankah nanti akan ada peristiwa ‘menarik ‘ jika dua orang ini berkumpul bersama?? Yang satu bisa dibilang masternya pembuat masalah, ikut campur adalah masalah utamanya. Lalu ada satu orang lagi, dia bisa dibilang sangat penasaran terhadap sesuatu yang menarik perhatiannya.
Dua kombinasi ini akan membuatnya sakit kepala ketika datang dan membuat masalah! Untung saja trio onar ini tidak berkumpul seluruhnya, jika iya lengkap sudah penderitaannya sebagai kepala departemen kematian!
“Kalian bisa segera pergi, berkumpul sejenak di aula belakang bersama tim lainnya” Ursa melirik sejenak ke arah Argus yang kini sibuk melihat jajaran anggur di lemarinya. “Juga ingat yah, terutama kalian berdua sebagai biangnya masalah di Kementerian untuk tidak kembali dengan membawa masalah lanjutan!”
Nael: “..... “
Arcturus: “...... “
Apakah mereka memang terlalu membuat masalah selama ini?
“Kami akan mengusahakannya, bukan begitu?!” Arcturus menyenggol lengan Nael pelan, memberi kode.
Nael mengangguk menyetujui, “Yaa, kami kan anak baik. Kesayangannya Ha—“ Ucapannya terputus tak kala sebuah tangan membekap erat mulutnya.
Arcturus tertawa canggung, “Ha ha ha abaikan saja. Nael memang begitu!”
Argus yang sibuk melihat-lihat berhenti sejenak, lalu kepalanya menengok ke arah keduanya. “Jika kalian datang membawa masalah. Ursa tidak akan lagi bisa membantu kalian! Karena aku sendiri yang akan membiarkan Hades mengurung kalian di kandang Titan!”
***
Ada sekitar 7 orang yang akan ikut misi nanti. Selain Nael dan Arcturus ada 5 orang lainnya yang berasal dari Departemen lain.
Ada Julian dari Divisi Forensik, Elena sebagai detektif dalam misi ini mereka berdua berada di satu departemen yang sama, Delian pria berambut pirang yang bertugas sebagai dokter di tim mereka. Justin dan err Noya yang mewakili Departemen Penegak Hukum.
Ketujuhnya kini sudah siap dengan barang bawaan mereka. Ada satu tas gunung yang barusan dilempar oleh Argus pada mereka—yang ternyata sebagai persediaan— selama misi nantinya. Tidak lupa beberapa makanan kaleng siap makan, yang mungkin saja akan mereka butuhkan nantinya.
“Apakah kita perlu membawa alat-alat manusia? Seperti tali, pisau atau alat memasak mungkin??” Tanya Julian yang sudah menanyakan pertanyaan itu kesekian kalinya.
Elena memutar bola matanya malas, “Tentu saja tidak Julian! Kamu sudah bertanya sejak 30 menit yang lalu!”
Julian hingga kini masih tidak mengerti, mengapa orang-orang ini sama sekali tidak punya insting bertahan hidup! Tidak tahukah mereka betapa berbahayanya dunia luar?!
“Bukankah kita harus punya itu?? Para manusia di atas menggunakannya sebagai barang untuk bertahan hidup!” Protesnya tidak terima.
Devian yang sedari tadi sibuk menata kotak obatnya menengok sejenak, “Sayangnya kita dianggap sudah mati, kita tidak bisa dianggap lagi sebagai manusia seperti mereka para manusia di dunia atas”
Mata Julian menatap ke arah Devian dengan bingung, “Lalu bagaimana jika lawan kita nanti seseorang yang bisa melenyapkan kita?? Bukankah kita akan mati dua kali tanpa proses reinkarnasi?” Julian berhenti sejenak lalu melanjutkan, “Lalu bukankah masa pengabdian kita akan sia-sia??”
Devian: “ ....... Uhh lalu siapkan saja”
Yang lainnya: “ .....”
Justin mengambil seperangkat tongkat kejut listrik yang baru saja didapatkannya dari manusia dunia atas! Bentuk atas tongkatnya berupa huruf ‘U' dengan panjang tongkat mencapai 1,7 meter. Fungsinya seperti alat penjepit yang biasa digunakan dalam menangani beberapa hewan berbahaya di dunia manusia. Kebetulan saat bertugas ke sana kemarin, dia melihat tongkat itu berdiri tegak di sebuah dinding! Jadi dia mengambilnya deh.
“Apakah kita berencana membawa alat ini?? Cukup hebat sih, karena bisa mengalirkan listrik di ujung tongkatnya”
Nael yang mendengar itu sedikit tertarik, matanya tertuju pada tongkat sakti itu dengan perasaan menginginkan! “Dari mana kamu mendapatkan tongkat hebat ini?!”
Justin mendongak, ohh ini ternyata teman dari Noya yang hobinya membuat masalah.
“Aku mengambilnya secara acak karena ditinggalkan begitu saja di dunia manusia. Memiliki fungsi kejut sekitar 50.000 Volt, seperti pistol kejut di kepolisan dunia manusia. Kemungkinan besar sih bisa membuat orang pingsan”
Mata Nael berbinar ketika mendengarnya, “Bisakah membuat Argus pingsan setelah menggunakan alat ini??” Tanyanya kagum.
Jelas saja dia tertarik tentang bagaimana alat ini akan bekerja.
Justin: “...... Sepertinya benar tentang rumor Nael yang hobi membuat masalah dengan Argus.
“Wow kamu berani membuat masalah dengannya ya” Tanya Elena bercanda.
“ Jangankan membuat masalah, mereka berdua sudah layaknya Tom and Jerry! Aenos tidak akan ramai tanpa keributan mereka berdua” Jawab Arcturus dengan ekspresi tidak berdaya.
Semua perselisihan keduanya hampir diketahui seluruh orang di departemen kematian! Meski 99 tahun sudah berjalan sejak itu, tidak ada tanda-tanda mereka berbaikan hingga sekarang!
Delian menggelengkan kepala bersimpati, “Sungguh sangat susah punya orang yang hobi memberimu detensi dengan kejam” Ucapnya simpatik. Delian pernah mendengar rumor tentang Argus dari Tartaros yang memiliki temperamen aneh di seluruh Kementerian Underworld!
“ Ya benar ” Nael menghembuskan nafas lelah, “ Apakah kamu pernah menjadi korban dari kejahatan Argus??” Tanyanya kini dengan penasaran.
Argus yang hobi memberi detensi aneh, bukan lagi hal umum untuk menghukum orang-orang yang menghalanginya dengan detensi maut ala Argus!
Dalam sebulan, Nael bisa mendengar kabar gosip terus-terusan tentang Argus dari departemen lain! Jangan lupakan masalah dia yang membuat seorang karyawan terpaksa kembali ke alamnya karena membuat dia kewalahan atas perilakunya.
Delian mengangguk pahit, “Ya tentu saja. Aku tanpa sengaja berjalan terburu-buru karena pasien datang dari luar, kopiku tanpa sengaja membuat jubah miliknya terciprat oleh noda coklat. Dia lalu memberikanku detensi mengerikan, membersihkan seluruh toilet dengan benar”
Mengingat peristiwa itu membuat Delian merasa muak sekaligus malu dalam waktu bersamaan. Toilet di gedung seluas Ministry Of Underworld ini tentu saja sangat luas, bayangkan saat kamu ingin mengosek kamar mandi banyak jajaran staff yang melihat tingkahmu!
Nael bersimpati segera saat mendengarnya, “Kamu beruntung masih hidup hingga sekarang. Aku lebih parah karena detensi terparahku ialah mengajak anjing kepala tiga, Cerberus untuk berjalan-jalan mencerna makanan!”
Elena terkesiap sejenak, “Wow... Apakah anjing itu Semengerikan yang dikatakan orang??” Tanyanya penasaran. Selama pengabdiannya lebih dari 10 tahun, Elena tidak pernah melihat bagaimana rupa dari Cerberus yang digadang-gadang sebagai anjing peliharaan Hades itu.
“Tentu saja! Cerberus ialah anjing terganas di seluruh dunia! Wajahnya ada tiga dengan gigi mengerikan serta tajam di mulutnya. Matanya semerah darah dengan bau neraka kuat mengelilingi auranya! Kamu tidak akan bertahan dalam kondisi baik-baik saja bahkan jika kamu dianggap cukur akrab dengan anjing itu” Nael menjawab dengan murah hati. Cukup dia saja yang hampir terkoyak seluruh tulang kakinya ketika pertama kali bertemu dengan anjing itu.
Elena berdecak kagum mendengarnya, “ Aku masih menyesal tidak pernah menjadi calon kandidat para Aenos!”
“Bisa-bisanya kamu ingin menjadi Aenos” Kini giliran Julian yang menatap Elina dengan aneh. “Cukup tersiksa dengan bagaimana aura Tartaros menguar ke seluruh tempat. Baunya akan membuat dirimu tidak tahan selama sebulan penuh!”