Bak ikan yang menggelepar mendamba air, Emi memaksa untuk turun dari gendongan Arron begitu mereka memasuki penthouse. Arron tentu tak ingin terjadi sesuatu jika membiarkan Emi turun begitu saja, dia menahannya hingga mereka sampai di sofa barulah melepaskan perempuan itu. Emi buru-buru beranjak menjauh dari Arron, dia benar-benar ketakutan dan tak ingin kejadian malam itu terulang lagi. Sudah cukup sekali saja dia terjebak dalam perangkap Wawan dan April yang membuatnya menjadi wanita penghibur untuk Arron. “Sebentar aku ambilkan minum!” kata Arron, tersenyum seraya berjalan menuju dapur. Emi mengikutinya dengan pandangan mata penuh curiga, meski selanjutnya mata lugunya tak bisa mengabaikan pemandangan mewah yang ada di sekitarnya. Sekejap saja perempuan itu terpana dan terkagum-kagum