"Hay! pak Wen Lee!" sapa Ethan. Laki laki itu membuka pintu. Ia tersenyum seperti biasa. Wen Lee membalas senyuman Ethan dengan ramah. "Pak Ethan berada di sini?" tanya nya. "Aku menumpang toilet. Toilet ku mampet, dan sangat menyesal saya mengatakan ini. Kalau manager asemblyng itu sepertinya telah membuang pembalut di toilet saya." Oh, tentu saja Sinta memang melakukan itu atas perintahnya Ethan. Dua hari yang lalu Sinta memasukan pembalut bersih ke sana. "Oh, saya sungguh minta maaf sekali, pak Ethan. Bawahan saya yang satu itu memang agak absurd." ujar Wen Lee tulus. "Tidak apa apa, pak. Para perempuan kadang bingung, harus ke mana membuang sesuatu itu. Karena menurut hal kuno seperti yang pernah saya dengar, kalau dipabrik itu banyak sekali mahluk halus yang akan mengejar ngejar