"Tembak saja aku!" Klarisa menghalangi ujung pistol yang mengarah ke badannya Wen Lee. membuat Fatri merasa tertantang pada perempuan itu. "Kamu jangan ikut campur Klari. Ini bukanlah urusan kamu!" Peringatan Fatir dengan ujung pistol ia tekankan pada kening perempuan itu. "Jangan! masalah paman itu dengan ku. Bukan dengan Klarisa!" Wen Lee berkata. "Dia yang menginginkannya!" Fatir menarik pelatuk dan Klarisa memejamkan kedua matanya, bersamaan dengan itu sebuah gerakan cepat tidak terbaca oleh Fatir menendang lengannya, sehingga pistol itu terbanting ke ujung ruangan, dengan detik berikutnya Klarisa berada di dalam dekapan si lelaki tampan berwajah pangeran itu. Lalu dengan gerakan cepat pula seorang gadis menendang Fatir hingga laki laki itu jatuh tersungkur. Lalu Sinta menodongkan s