Bagian 42 - Legenda Lima Bersaudara

1468 Words
Despion adalah seorang p*****r yang tinggal di surga bagian pertama. Tubuh indah Despion sangat menarik. Rambutnya panjang dan lurus, tubuhnya yang wangi, kulitnya yang putih, matanya yang coklat dan juga senyumannya yang menawan. Semua pria selalu terpikat olehnya. Ia melakukan hubungan s*x dengan banyak pria hingga ia akhirnya hamil.  Despion memiliki lima anak yang tidak diketahui siapa bapak kandungnya. Setiap ia akan melahirkan, ia akan pergi ke sungai kembar yang ada di wilayah itu dan melahirkan disana. Ia melantunkan nyanyian saat detik-detik anak tersebut keluar. Saat anak pertamanya lahir, ia menamainya Akheron yang berarti sungai kepedihan. Ia merasakan kepedihan yang dalam saat mengandung anaknya yang pertama ini. Ini adalah kali pertamanya mengandung. Tentu rasanya berat menerima kenyataan bahwa ia akan memiliki anak.  Ia masih melacurkan diri, hingga lima kali. Anak yang kedua bernama, Flegethon yang berarti sungai api. Saat ia melahirkan Flegethon seseorang melemparkan api padanya karena tidak suka dengan tindakannya yang melacurkan diri. Setelah melahirkan, ia masih tetap menjual dirinya. Ia sangat berhati-hati agar tidak hamil lagi. Tapi, ternyata ia masih juga hamil. Ia pun melahirkan anak ketiganya yang bernama, Kokytos yang berarti sungai ratapan. Saat hamil Kokytos, ia selalu bersenandung lagu-;lagu sedih menggantikan tangisan kesedihan yang dirasakannya. Lagu-lagu itu keluar begitu saja tanpa disadarinya. Ia berupaya untuk menyembunyikannya, tapi tetap aneh bagi orang sekitarnya.  Despion sempat tidak ingin melacurkan diri. Tapi, darah nya sangat menggebu-gebu untuk melakukannya. Tubuhnya memberontak, dan dia pun melakukannya karena tidak sanggup lagi. Saat ia teledor, ia hamil lagi. Kekesalah mulai menyelimuti. Ia hamil anak keempatnya di sungai kembar di daerah surga pertama. Ia menamai anak itu Lethe yang berarti sungai kelalaian Karena ia tidak bisa menjaga dirinya sehingga ia kembali hamil. Setelah Lethe sudah cukup besar, Despion kembali ke pekerjaan lamanya. Dengan semangat yang menggebu-gebu dibanding sebelumnya, ia melacurkan dirinya. Ia tampak sangat senang karena tahu bahwa ia tidak akan melahirkan lagi. Sudah empat kali dia gagal menahan, dan kali ini pasti bisa.  Ternyata tidak sesuai dengan kenyataan. Ia hamil lagi, tapi ia tahu siapa bapak dari bayi itu. Ia membesarkannya dengan kasih sayang hingga akan lahir. Saat ia memberitahu kepada bapak si anak, bahwa ia hamil, pria tersebut memukuli Despion hingga hampir membunuhnya. Untunglah ia bisa melarikan diri. Ia merasa sangat marah karena perlakuan pria tersebut. Ia memutuskan untuk tetap melahirkan anak tersebut dan melahirkan di pinggir sungai Kembar. Ia menamai putranya Styx yang berarti sungai kebencian. Sejak saat itu, ia tidak lagi melacurkan diri. Ia membesarkan dan menjaga anaknya dengan baik. Ia tidak mau lagi terlibat dengan lelaki. Ia menyayangi semua anaknya. Di kala itu mulai tersiar sebuah permainan pembuatan s*****a. Banyak orang mulai menjadi pembuat s*****a dan menguji s*****a buatan mereka.  Bahan-bahan dasar dalam pembuatan s*****a ada banyak di surga bagian satu. Rata-rata pembuat s*****a datang dan berkunjung ke sana untuk meneliti tentang bahan-bahan yang bisa memperkuat s*****a mereka.  Anak-anak dari Despion sangat menyukai s*****a. Karena mereka tinggal di dekat sungai kembar, hutan menjadi tempat mereka bermain. Disana mereka mempelajari jenis-jenis bahan yang bisa dijadikan s*****a yang kuat. Despion sangat bangga pada semua anaknya hingga ia mengetahui bahwa kelima anaknya bisa membuat bahan sendiri dengan mencampur bahan yang ada di hutan dengan bahan-bahan rahasia racikan mereka. Setiap anak memiliki bakat masing-masing untuk mengembangkan bahan pembuatan s*****a.   Awalnya ia tidak mempermasalahkan hal itu. Tapi, ketika ia melihat anaknya yang ketiga, Kokytos, berbeda dari abang dan adiknya. Ia bukan saja bisa menciptakan bahan pembuatan s*****a dari yang sudah ada menjadi baru, tapi juga membuat yang tidak ada menjadi ada. Kokytos bisa membuat bahan yang tidak ada di surga dan menjadikan sebuah s*****a menjadi sangat kuat dan unggul dari masa ke masa.  Despion mulai gelisah. Ia tidak bisa membiarkan ini terjadi begitu saja. Ia harus mencari cara untuk mengubur kekuatan anaknya. Ia tidak ingin merusak kedamaian surga dan mengambil resiko s*****a ciptaan yang diambil dari bahan yang dibuat oleh Kokytos jatuh di tangan yang salah. Ia sangat lama untuk memikirkan cara terbaik agar bisa menghentikan kekacauan ini. Ia tidak berani mengatakan yang sebenarnya kepada Kokytos. Ia menanggung beban itu sendiri.  Suatu ketika, Despion menyiapkan makanan untuk kelima anaknya. Ia membuat makanan yang sangat lezat. Meski ia banyak pikiran, tetapi, ia tidak ingin mengabaikan anak-anaknya. Ia tetap menjaga mereka dengan baik. Anak-anaknya suka sekali dengan makanan buatannya. Saat mereka akan makan makanan itu, makanan milik Lethe terjatuh ke lantai. Kakak-kakaknya sangat marah karena ia menjatuhkan makanan yang lezat itu. Styx anak yang paling kecil hanya memperhatikan mereka yang bergelut karena merasa Lethe tidak menghargai masakan ibu mereka. Padahal sebenarnya, ia tidak sengaja melakukannya.  Flegethon dengan emosi yang tinggi langsung mendorong Lethe hingga ia terjatuh di depan ibu mereka. Despion terkejut atas perlakukan kasar Flegethon. Ia marah tetapi tidak tahu harus berkata apa.  Flegethon dengan emosi berkata, “Seharusnya kau menghargai pemberian dari ibu. Mengapa kau membuang sesuatu yang berharga? Kau harus mengorbankan dirimu!”  Kata-kata dari Flegethon terngiang-ngiang di kepala Despion. Ia memiliki ide untuk menyelesaikan masalah itu. Ia teringat kepada Ananke si penggadai barang. Orang yang datang padanya bisa menggadaikan apapun yang sama nilainya dengan permintaanya.  Despion pergi dari hadapan anak-anaknya dengan cepat. Flegethon dan yang lainnya mengejar ibu mereka, tapi tidak dapat. Mereka mencari ibu mereka ke setiap sudut daerah surga. Sambil mencari, mereka selalu menyalahkan Lethe mereka berpikir bahwa ibu mereka pergi tiba-tiba karena kejadian Lethe menumpahkan masakannya.  “Kenapa kalian menyalahkanku? Aku tidak sengaja! Ibu tidak akan begitu padaku!” Kata Lethe berteriak. Tapi, saudara-saudaranya tetap mencari ibu mereka, tak melihat ke arah Lethe sama sekali. Mereka tidak memperdulikan apa yang terjadi dengan Lethe. Mereka tidak juga menemukan ibu mereka. Padahal mereka sudah lama mencarinya.  Despion pergi ke gunung terbesar di daerah itu. Gunung itu adalah tempat Ananke tinggal. Ia menaiki gunung tersebut hingga akhirnya bertemu dengannya di rumah kecil di puncak gunung. Despion mengetuk pintu rumahnya, tapi tidak ada yang menyahut. Ia pun masuk ke dalam karena pintu rumahnya tidak terkunci. Ternyata Ananke sedang memasak. Ananke terkejut.  “Kau kah si Despion, p*****r yang memiliki lima anak?” Kata Ananke yang mengenalinya. Untungnya mereka saling kenal. Ananke memaafkan sikap lancang Despion yang masuk tanpa permisi ke rumahnya.  Despion menceritakan maksud kedatangannya ke sana. Ia memang tampak sangat tersiksa.Ananke melihat Despion dengan rasa iba. Ia mendengarkan ceritanya dari awal hingga akhir lalu menyimpulkan maksud dari Despion datang kepadanya.  “Maksudmu, kau mau anakmu kehilangan kekuatannya dan berjanji agar tak ada seorangpun yang mengetahui kekuatan itu?” “Ya! Aku memohon bantuan mu. Ini demi Surga, bukan hanya aku!” Kata Despion sambil menangis tersedu-sedu. “Itu permintaan yang sangat besar! Kau harus menggantinya dengan jiwamu!” Kata Ananke dengan terus terang. “Aku sudah tahu itu akan terjadi. Aku siap melakukannya! Aku akan mengorbankan diriku kedalam sumur kebinasaan.” “Apa kau yakin berkorban sebanyak ini?” Tanya Ananke menyakinkannya. “Aku akan mengorbankan apapun demi anakku. Mereka tidak boleh hidup dalam keadaan menyakitkan! Cukup aku saja!” Kata Despion menepuk-nepuk dadanya.  “Aku tidak ada hal untuk melarangmu! Tapi aku hanya ingin menyakinkanmu sekali lagi bahwa ini adalah keputusan terbaik untuk kalian!” Kata Ananke. “Aku yakin ini yang terbaik!” Kata Despion dengan sangat yakin. Ananke pun melakukan pertukaran permintaan dan barang. Ia akan memberikan permintaan Despion agar kekuatan anaknya hilang, tapi sebagai gantinya, Despion akan mengorbankan jiwanya kepada sumur kebinasaan. Itu berarti ia akan binasa.  Despion berpesan bahwa setelah kepergiannya, jangan ada yang tahu tentang ini kecuali kau dan dia.  “Beritahu Kokytos bahwa aku mengorbankan jiwaku untuk kekuatannya. Untuk itu, jangan beritahu tentang perjanjian ini. Siarkan bahwa aku bunuh diri dan itu semua karena Lethe. Ia adalah anakku yang paling cocok menahan penderitaan dibandingkan yang lain. Aku yakin Lethe bisa bertahan menghadapi cibiran kakak-kakaknya. Tapi, jika aku memberikan tugas ini kepada yang lain selain Lethe, bisa jadi mereka akan mengikutiku dan masuk ke sumur kebinasaan!” Pesan Despion kepada Ananke.  Ananke pun melakukan pertukaran. Despion masuk ke dalam sumur kebinasaan dan Ananke melakukan tugasnya. Ia memanggil Kokytos datang ke tempatnya, dan menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi. Kokytos mendengar langsung pesan ibunya dari Ananke. Ia menangis tujuh hari tujuh malam di luar rumah Ananke. Saat ia siap, ritual untuk mengambil kekuatannya pun dimulai. Ia tidak boleh menolak, karena semua yang terjadi telah diikat menjadi sebuah perjanjian. Tak ada yang bisa membatalkan hal itu, apapun yang terjadi.  Hanya Kokytos yang tahu kejadian itu. Keempat saudaranya hanya mengetahui bahwa Lethe lah yang menyebabkan orang tuanya mati. Sejak dari situ, Lethe tidak dianggap lagi sebagai keluarga. Ia pergi ke sana ke mari di daerah surga bagian satu tanpa memiliki tempat untuk tinggal. Banyak yang menganggapnya orang gila yang tidak memiliki akal. Mereka memandang rendahnya dan mengasingkannya. Itu semua karena perintah dari saudara-saudara nya. Dari semua saudara nya, hanya Styx yang mau mengurus Lethe. Ia diam-diam akan pergi mencari abangnya dan memberikan dia keperluannya, mulai dari makan, baju tempat untuk mandi dan juga beberapa koin untuk ditukarkan makanan.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD