Bab 14 Terkejut

1030 Words
Hendra pun hanya bisa mengangguk patuh pada istrinya namun lelaki itu belum ingin beranjak pergi dari tempatnya dan Hendra memutuskan untuk melanjutkan pembicaraannya dengan sang istri berdua sebelum kedua putrinya itu nanti ia bangunkan. "Tunggu Di, jadi apakah akhirnya kamu sepakat kalau kita akan tinggal bersama di rumah ini lagi?" ucap tannya Hendra saat itu pada sang istri. "Emb," sahut Diana dengan deheman dan satu kali anggukannya tanda jika wanita itu akan melakukannya. "Dan juga tidur di satu ruangan yang sama denganku, di atas satu ranjang yang sama? kamu jangan berpikir yang tidak-tidak dulu deh ketika dengar aku tanya begini, maksud aku tanya seperti itu apakah kamu yakin kamu mau tidur di atas ranjang yang sama denganku apakah tidak apa-apa?" ucap tannya Hendra lagi pada Diana yang ingin memastikannya dan Diana pun langsung menjawab pertanyaan suaminya itu karena memang menurut Diana Hendra sudah tidak memiliki perasaan yang sama lagi padanya hingga membuat Diana tidak harus khawatir dengan apa yang nanti akan lelaki itu lakukan padanya. "Iya Mas kalau aku sudah setuju m tinggal di rumah yang sama dengan mas aku juga pasti setuju untuk tidur dalam satu kamar yang sama denganmu Mas. Lagian kalau aku tidak setuju memangnya Mas mau tidur di mana lagi? di sofa? atau mungkin Mas akan memintaku untuk tidur di ranjang anak-anak? nggak mungkin kan? sudahlah kalau begitu tidak usah dibahas lagi. Intinya kita tinggal di rumah ini lagi di kamar yang sama lagi ya sudah kalau begitu cepat panggilkan mereka keburu nasi gorengnya nanti dingin nggak enak," ucap Diana lagi yang meminta suaminya untuk membangunkan Nayla dan juga Kayla. Saat itu barulah Hendra segera beranjak dari tempatnya kemudian melakukan apa yang Diana katakan kemudian lelaki itu segera berjalan mendekat menuju ke arah pintu kamar Nayla terlebih dahulu untuk membangunkan putrinya itu. "Tok, tok, tok, sayang bangun, makan malamnya sudah siap," ucap Hendra saat itu sembari salah satu punggung jemari tangannya tengah beberapa kali mengetuk daun pintu kamar Nayla di sana dan hanya sesaat saja terdengar sahutan dari dalam ruang kamar tersebut. "Oke papah," ucap Gadis itu yang langsung menjawab panggilan Papanya karena Nayla segera teringat jika malam itu nanti Papanya akan menginap di rumah dan gadis itu belum tahu jika papa dan mamanya sepakat untuk mulai malam itu tinggal kembali di rumahnya. Tampak Nayla begitu senang, Gadis itu langsung terbangun dan melonjak dari atas pembaringan kemudian menuju ke arah kamar mandi untuk mencuci wajahnya di sana sedangkan Hendra yang sudah berhasil membangunkan Nayla kemudian berganti menuju ke arah pintu kamar Kayla. Putri kembar satunya lagi, lelaki itu melakukan hal yang sama di sana yaitu mengetuk pintu kamar putrinya itu beberapa kali kemudian memanggil nama Kayla di sana untuk segera bangun dan ikut makan malam bersama dan setelah mendapatkan jawaban dari dalam kamar tersebut akhirnya Hendra pun kembali menuju ke arah ruang makan kembali. Lelaki itu terlebih dahulu menempati kursi yang ada di meja makan tersebut dan terlihat Diana masih sibuk mencuci peralatan yang tadi Ia gunakan untuk menggoreng nasi dan setelah selesai, wanita itu kemudian berjalan ke arah meja makan untuk menemani suaminya yang sudah berada di sana. "Apakah perlu kita nanti akan memberitahu Nayla dan juga Kayla tentang rencana kita untuk tinggal bersama lagi?" ucap tanya Hendra kemudian pada istrinya namun sebelum Diana menjawabnya terlihat kedua Putrinya sudah keluar dari dalam kamar masing-masing dan berjalan menuju ke arah Diana dan juga Hendra berada. "Selamat malam papa dan mama," ucap sapa Kayla terlebih dahulu kemudian bergantian dengan Nayla lalu keduanya duduk di tempat duduk masing-masing tampak senyum tersungging dari bibir kedua gadis tersebut. Entah mengapa Nayla dan juga Kayla saat itu merasa begitu senang karena sudah dimasakkan nasi goreng oleh mamanya meskipun hanya nasi goreng saja namun sudah membuat kedua Gadis itu begitu bahagia keduanya sudah lumayan merindukan masakan mamanya. Akhirnya keempat anggota keluarga tersebut makan bersama-sama malam itu dan makan malam itu pun berakhir dengan perut kenyang masing-masing, saat itu Nayla dan juga Kayla yang langsung membawa piring kotor kedua orang tuanya itu menuju ke arah wastafel yang ada di dapur kedua Gadis itu langsung mencuci piring tersebut. Diana dan juga Hendra yang melihatnya hanya bisa menatap ke arah kedua putrinya yang ternyata sudah begitu mandiri dan kedua orang tua itu baru menyadarinya. "Apakah kamu Kay yang harus bicara pada mama dan papa?" ucap Nayla saat itu pada saudari kembarnya yang masih setia berada di sisinya. "Tentang apa?" tanya Kayla kemudian. "Masih nanya lagi! rencana kita semula kan Papa Mama mau pindah dari rumah, nah kita juga mau pindah yang lebih dekat dari sekolah agar tidak telat, lagian Ini juga sudah mendekati kenaikan kelas dan pastilah kita akan sangat sibuk dibuat belajar tidak ada waktu untuk perjalanan jauh," ucap Nayla kemudian yang menerangkan pada Kayla dan Gadis itu pun langsung mengerti karena keduanya sudah membahas hal itu beberapa waktu yang lalu. "Tapi aku tidak berani untuk bicara pada mereka bagaimana kalau kamu saja yang mewakilinya Nayla bukankah kamu yang lebih berani dari aku?" ucap Kayla saat itu pada Nayla dan percakapan singkat kedua Gadis itu yang masih berada di depan wastafel dapur hanya bisa saling berbisik, dan apa yang kedua Gadis itu lakukan di sana langsung menyita perhatian kedua orang tuanya. "Sayang, kalian ngobrolin apa? sini sama mama dan papa sekalian di ajak ngobrol," ucap Diana saat itu pada kedua putrinya barulah Nayla dan juga Kayla segera mengelap kedua tangannya yang masih basah itu menggunakan handuk yang sudah tersedia di dapur dan setelah kering keduanya kemudian berjalan kembali menuju ke arah meja makan kedua Gadis itu duduk kembali di kursinya masing-masing. "Ada apa Sayang? wajah kalian sangat mencurigakan," ucap Hendra saat itu ketika melihat kedua wajah putrinya yang tampak sedikit tidak mengenakan. "Anu pah, sebenarnya Nayla mau bilang sama Papa dan Mama kalau aku dan juga Kayla ingin kita mencari tempat kost yang lebih dekat dari sekolah agar perjalanan kita tidak terlalu lama dan karena sudah mau ujian kan kenaikan kelas jadi menurut kita lebih baik dan lebih efisien jika kita tidak memakan waktu lama untuk pulang, lebih baik kita menghabiskan waktu itu untuk belajar kan pah, mah?" ucap Nayla saat itu yang menerangkan pada kedua orang tuanya. Dan seketika itu pula Diana dan juga Hendra segera menatap satu sama lain dengan tatapan terkejutnya.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD