Bab 20 Pagi yang indah.

2108 Words
Hingga tanpa terasa pagi pun menjelang tepat menjelang pukul lima pagi saat itu Diana terbangun dari tidurnya, perlahan wanita itu meraih tangan Hendra kemudian menariknya dari atas tubuhnya karena saat itu tangan suaminya itu masih memeluk erat tubuh Diana di sana dan gerakan wanita itu kemudian membuat Hendra terbangun juga dari tidurnya, lelaki itu melihat tubuh Diana sudah terduduk di tepian ranjang saat itu ketika Hendra membuka kedua matanya dan terlihat wanita itu kemudian menyalakan lampu duduk yang ada di samping ranjangnya. Hendra lalu menatap pada jam yang ada di atas laci di samping ranjangnya jika di sana baru menunjukkan pukul empat empat puluh. Hendra yang tidak mau melepaskan istrinya saat itu hanya bisa menarik tubuh Diana dengan kedua tangannya hingga tubuh wanita itu jatuh ke samping sisi Hendra lagi. "Ini masih sangat pagi Sayang kenapa kamu sudah bangun?" bisik Hendra tepat di samping telinga Diana saat itu dengan kedua tangan lelaki itu yang memeluk erat tubuh istrinya di sana. "Aku mau bangun mau siap-siap buat sarapan untuk kalian, ya sebagai menebus semua kesalahanku mas, aku harus memulai dari awal lagi untuk menjadi seorang istri dan juga seorang ibu yang perhatian pada keluarganya," ucap Diana kemudian pada sang suami dan terlihat Hendra pun hanya bisa merelakan tubuh istrinya itu beringsut pergi dari sisinya. Diana pun segera berjalan menuju ke arah lemari pakaian untuk mengambil pakaian tidurnya di sana karena saat itu Diana belum mengenakan pakaiannya sama sekali dan setelah Diana mengenalkan pakaian itu wanita itu segera berjalan menuju ke arah kamar mandi dan hilang di balik pintu kamar mandi namun tanpa Diana sadari sedari tadi kedua mata Hendra terus menatap setiap gerak yang wanita itu lakukan di sana dan tidak butuh waktu lama lelaki itu pun segera melonjak dari atas pembaringan. Hendra bergegas menuju ke arah pintu kamar mandi untuk menyusul Diana di sana namun baru saja Hendra akan membuka pintu kamar mandi tersebut terlihat Diana yang sudah membuka pintu kamar mandi itu terlebih dahulu kemudian wanita itu segera keluar dari dalam kamar mandi dan menghampiri Hendra saat itu. "Lho kok sudah keluar Sayang ayo masuk lagi aku temani," ucap Hendra saat itu pada istrinya yang berusaha memaksa tubuh wanita itu agar masuk kembali ke dalam kamar mandi namun Diana segera menolaknya dengan lembut, wanita itu hanya menolak kedua tangan suaminya yang saat itu sudah menyentuh dan memegangi kedua lengan tangannya, karena memang saat itu sudah pukul lima pagi dan ia harus segera membuat sarapan untuk Nayla dan juga Kayla karena kedua putrinya itu harus berangkat pagi dan sebelum pukul tujuh pagi harus sudah sampai di sekolah. "Enggak Mas, maaf aku harus buatkan sarapan yang bergizi untuk Nayla dan juga Kayla Mas sekalian bekal makan siangnya juga sudah lama aku tidak menyiapkan bekal makan siang dan juga sarapan untuk semuanya jadi Mas cepat masuk kamar mandi dan bantu aku masak untuk menyiapkan sarapan sekaligus makan siang nanti untuk kita juga," ucap Diana saat itu pada suaminya dan Hendra hanya bisa segera mengangguk sembari menundukkan wajahnya yang sedikit sebal di sana karena keinginannya tidak terwujud Diana yang melihat ekspresi wajah dan gerak tubuh suaminya itu hanya bisa segera melangkah mendekat menuju ke arah Hendra dengan salah satu telapak tangan Diana yang meraih salah satu sisi wajah suaminya kemudian mengusap lembut di sana dan wanita itu juga mendaratkan satu kali kecupan lembut tepat di sisi samping pipi Hendra saat itu. "Sudah jangan sebal begitu Mas kita bisa melakukannya lagi nanti kan kita masih memiliki waktu yang panjang jadi sekarang lebih baik kita siap-siap dulu agar anak-anak tidak kesiangan nanti kalau berangkat sekolah," ucap Diana kemudian pada Hendra yang begitu menenangkan membuat lelaki itu pun langsung mengangguk patuh dengan apa yang istrinya itu katakan. Hendra kemudian berjalan masuk ke dalam kamar mandi untuk membasuh wajahnya di sana dan Diana yang melihat Hendra yang begitu patuh langsung saja pergi keluar dari kamarnya dan menuju ke arah dapur, Diana langsung mengambil bahan-bahan makanan yang nanti akan ia buat sarapan dan juga bekal makan siang bagi suami dan juga kedua putrinya. Dan hanya sesaat saja Hendra sudah menyusul Diana menuju ke arah dapur lelaki itu membantu istrinya membuat sarapan dan juga membuat bekal makan siang untuk keempatnya nanti karena Diana dan juga Hendra pasti akan pulang sore karena keduanya masuk pagi hari itu. Terdengar sesekali cekikikan tawa dari dapur yaitu canda tawa Diana serta Hendra yang saling menggoda satu sama lain di sana seperti seorang anak ABG lagi yang baru merasakan indahnya jatuh cinta. Nayla dan juga Kayla yang samar-samar mendengar suara tersebut hanya bisa segera terbangun, kedua Gadis itu terduduk di atas ranjangnya untuk mendengarkan suara itu secara seksama dan keduanya segera melonjak dari atas pembaringan dan berjalan menuju ke arah pintu kamarnya keduanya seolah sepakat untuk membuka perlahan pintu kamar itu dan mengintip dari sana. Sebenarnya apa yang terjadi antara kedua orang tuanya saat itu, seolah keduanya tidak percaya dengan apa yang dilihatnya, mama dan Papanya tengah saling menggoda satu sama lain di meja makan bahkan sesekali kedua Gadis itu tanpa melihat mama dan Papanya saling berciuman satu sama lain Nayla dan juga dia Kayla seolah seperti sepakat langsung membekap mulutnya sendiri dengan salah satu telapak tangannya saking tidak percayanya dengan apa yang dilihatnya saat itu pemandangan yang begitu Nayla dan juga Kayla inginkan ternyata hari itu terwujud. "Apa yang sebenarnya terjadi dengan mama dan juga Papa, apa jangan-jangan mata aku salah lihat atau mata aku memang ada sakit?" ucap kedua Gadis itu dalam hatinya karena masih tidak percaya dengan apa yang dilihatnya dan sesaat kemudian keduanya sepakat untuk membuka pintu kamar masing-masing Nayla dan juga Kayla seolah tengah memergoki keduanya di sana dan Hendra serta Diana yang melihat ekspresi dan tingkah kedua putrinya yang tampak terkejut dan hanya bisa terdiam sesaat di tempatnya. "Ayo anak-anak cepat masuk kamar mandi kalian masing-masing dan bersihkan wajah kalian itu. Oh tidak-tidak, sekalian mandi dan siap-siap ke sekolah, mama dan papa akan siapkan sarapan dan juga bekal makan siang kalian nanti jadi bersiap-siaplah," ucap Diana saat itu yang tampak biasa saja ketika melihat kedua putrinya yang tengah berdiri mematung di sana menatap ke arahnya. Nayla dan juga Kayla langsung saling berpandangan satu sama lain dan keduanya tidak bisa berkata-kata lagi langsung saja Nayla dan juga Kayla segera masuk ke dalam kamarnya lagi untuk melakukan apa yang mamanya perintahkan saat itu. Nayla dan juga Kayla bukannya langsung masuk ke dalam kamar mandinya setelah ia masuk ke dalam kamarnya tetapi keduanya malah mencari keberadaan ponselnya masing-masing. Nayla dan juga Kayla seolah tidak percaya dengan apa yang dilihatnya, kedua Gadis itu pun langsung mengirim pesan satu sama lain. "Apa aku tidak salah lihat Nayla?" ucap pesan Kayla yang masuk terlebih dahulu pada ponsel Nayla. Dan Nayla segera membaca pesan tersebut setelah ia mengirimkan pesan juga pada Kayla. "Apa aku masih bermimpi Kayla?" ucap pesan Nayla yang ia tujukan pada saudari kembarnya itu dan keduanya saling membaca pesan dari saudari masing-masing. "Tidak! tapi ini nyata. Mama dan Papa sudah baikan lagi!" ucap pesan keduanya yang sama persis seolah bisa merasakan perasaan satu sama lain, keduanya pun langsung melonjak bahagia di tempatnya lalu segera menuju ke arah kamar mandi untuk memulai aktivitas mandinya di sana, Nayla dan juga Kayla sudah tidak sabar untuk kembali ke meja makan dan sarapan bersama dengan kedua orang tuanya. Sedangkan di ruang makan, terlihat Hendra dan juga Diana masih saling menatap satu sama lain di sana, di mana sebenarnya Diana begitu malu ketika menyadari jika kedua Putrinya sudah memergoki Ia dan juga Hendra tadi, terlihat wanita itu hanya bisa membenahi rambutnya dengan wajah yang sedikit menunduk dan kedua pipi yang memerah tanda Diana masih merasa malu saat itu. Hendra yang menyadari ekspresi wajah istrinya di sana hanya bisa turut menyibakkan rambut wanita itu sembari meraih ujung dagu Diana dan mengangkatnya hingga membuat wajah wanita itu sedikit mendongak untuk menatap ke arahnya. "Ups, sepertinya anak-anak sudah mengetahuinya sayang jadi biarlah mereka bahagia dan kita harus menyiapkan waktu untuk cuti bersama agar kita bisa liburan sama-sama setelah anak-anak usai ujian akhir semesternya," ucap Hendra saat itu pada istrinya dan terlihat Diana hanya bisa menggangguk patuh dengan apa yang lelaki itu rencanakan dan sedetik kemudian kecupan Hendra tepat mendarat pada bibir wanita itu, Diana pun hanya bisa membalas ciuman Hendra saat itu dengan kedua tangannya yang turut mengalung kebagian pinggang suaminya dan Diana yang teringat jika saat itu sudah pukul setengah enam lebih langsung menyudahi aktivitas ciumannya itu. "Maaf mas," ucap Diana kemudian. "Sekarang saatnya kita mandi mas karena waktunya mepet kalau kita siap-siap ke kantor nanti," ucap Diana saat itu pada suaminya, Hendra pun langsung menyetujui keinginan wanitanya. "Ayo Sayang kalau begitu kita mandi sama-sama agar mempersingkat waktu," balas Hendra kemudian pada sang istri. Diana pun langsung berjalan mendahului Hendra di sana namun baru dua langkah saja wanita itu melangkahkan kakinya segera Diana menghentikan langkah kakinya tersebut ketika menyadari ajakan suaminya tadi. "Tunggu mas, hanya mandi saja tidak lebih," ucap Diana saat itu yang memperingati suaminya agar tidak melakukan hal lain selain mandi saja. "Mungkin sayang," balas Hendra dalam hatinya saat itu. "Iya, iya baiklah-baiklah tapi nanti malam double ya dua kali lipat," balas Hendra kemudian namun saat itu Diana sudah tidak mendengarkan apa yang lelaki itu katakan karena Diana saat itu sudah berjalan cepat meninggalkan tempatnya dan menuju ke arah pintu kamarnya kembali wanita itu langsung masuk ke dalam kamar mandi untuk memulai aktivitas mandinya di sana Hendra pun hanya bisa segera mengikuti istrinya tersebut. Dengan cepat Hendra segera menanggalkan seluruh pakaiannya dan turut masuk ke dalam kamar mandi. "Mas... waktu kita sudah mepet untuk siap-siap jadi tangan Mas nggak usah jahil dong," ucap protes Diana saat itu ketika ia merasakan sentuhan jemari tangan Hendra yang sudah menggelitik dan merayap dari samping sisi pinggangnya perlahan maju ke depan dan berusaha untuk meraih bagian inti miliknya di sana, sedangkan tubuh Hendra sudah melekat pada punggung Diana saat itu. Akhirnya Hendra hanya bisa memeluk erat tubuh Diana sebelum lelaki itu melepaskan tubuh wanita itu karena keduanya sibuk untuk melakukan aktivitas mandinya masing-masing saat itu dan setelah beberapa saat Diana serta Hendra sudah berganti pakaian setelah mandi tadi dan keluar dari dalam kamarnya saat itu Diana dan juga Hendra langsung melihat kedua putrinya yang sudah siap di kursi meja makan. "Selamat pagi mama dan papa," sapa Nayla dan juga Kayla saat itu pada kedua orang tuanya ketika mereka melihat mama dan juga papanya yang baru saja keluar dari dalam kamarnya beriringan berjalan menuju ke arah meja makan. "Selamat pagi sayang," ucap balasan Diana dan juga Hendra pada sapaan kedua putrinya. Diana dan juga Hendra segera berjalan menuju ke arah meja makan dengan menempati tempat duduknya masing-masing keempatnya lalu makan sarapan pagi itu sama-sama terlihat senyum bahagia di wajah Nayla dan juga Kayla saat itu karena keduanya merasakan jika mama dan Papanya sudah berbaikan lagi. "Apakah mama dan papa..." ucap tannya Kayla saat itu di sela-sela makan sarapannya hingga membuat ketiga orang yang ada di sana segera menoleh dan menatap ke arah Kayla berada. "Iya sayang nanti mama dan papa akan mengantarkan kalian ke sekolah sama-sama baru nanti kami akan ke tempat kerja masing-masing," ucap Diana saat itu sebagai jawabannya namun rupanya yang Kayla tanyakan bukanlah hal itu. Dan Nayla yang mengetahuinya langsung menyambung ucapan Kayla tersebut. "Maksud Kayla itu apakah Mama dan Papa sudah baikan?" ucap Nayla kemudian yang mewakili Kayla di sana. Terlihat Diana dan juga Hendra saat itu saling menoleh dan menatap masing-masing barulah Diana menjawab pertanyaan putrinya itu. "Iya sayang Mama dan Papa sudah baikan lagi, kalian jangan khawatir lagi Kami tidak akan egois seperti dulu lagi Jadi kalian bisa lebih tenang sekarang," ucap Diana saat itu dengan jawabannya terlihat Nayla dan juga Kayla begitu senang saat itu hingga acara makan sarapan ke-4 orang tersebut sudah selesai dan saat itu hampir pukul setengah tujuh pagi dan perjalanan keduanya menuju ke sekolah kurang dari setengah jam. "Ini bekal untuk Nayla dan ini bekal untuk Kayla jadi jangan sampai lupa makan siangnya nanti dihabiskan ya Sayang kalau kalian tidak suka nanti saat pulang sekolah kalian bisa bilang sama Mama dan Papa jika kalian tidak menyukai apanya jadi besok Mama tidak akan membuatkan makanan yang tidak kalian sukai itu," ucap Diana saat itu pada kedua putrinya terlihat Nayla dan juga Kayla langsung mengangguk mengerti. "Kami menyukai apapun yang Mama masakan untuk kami, ya sudah kalau begitu kami akan ambil tas kami di dalam kamar dulu ya Mah, pah, tunggu," ucap kedua gadis kembar itu pada mama dan juga Papanya kemudian segera mengambil bekal yang tadi Mamanya berikan untuk keduanya setelah itu membawanya menuju ke arah kamar. Nayla dan juga Kayla lalu memasukkan bekal itu ke dalam tasnya masing-masing dan pagi itu keempat orang tersebut masuk ke dalam satu mobil yang sama, keempatnya sepakat untuk memakai mobil Hendra hari itu.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD