****
Cemara menggeliat di tempat tidurnya. Membuka mata secara perlahan. Semalam ia tidak dapat bertemu dengan Bos. Pria tua itu tidak ada di tempat, membuat Cemara pulang dengan keadaan kesal.
Guava juga memperkeruh hatinya yang buruk. Guava mabuk dan berani menciumnya.
Cemara bangun, menurunkan kaki dari ranjang. Ia meregangkan lehernya yang terasa kaku lalu melangkah menuju kamar mandi seraya menguap besar. Ia melakukan kegiatan mandi. Membersihkan tubuhnya dari bau alcohol.
Cemara menekan tombol shower menyiram tubuh setelah menanggalkan seluruh pakaiannya. Pikirannya melayang pada kejadian tadi malam.
"Cemara, aku mencintaimu." ucap Guava, meraih wajah Cemara saat mereka berada di dalam mobil.
"Kak Guava mabuk. Aku akan mengantar kakak pulang. Masalah mobil besok kau bisa ke
