Bab 15 Hoover School

1134 Words
Liburan musim panas telah selesai. Pusat Kota Gripendor kembali menjadi sibuk karena Hoover School, akademi sihir yang juga terletak di pusat kota telah dibuka. Beberapa hari sebelumnya, pemuda dan pemudi bangsawan menyerbu pusat kota untuk berbelanja berbagai macam keperluan di toko-toko sepanjang pinggiran alun-alun kota. Para gadis bangsawan berlomba untuk memburu gaun-gaun indah yang akan dipakai untuk bersekolah. Sedangkan para pria muda bangsawan juga tidak mau kalah dengan berburu jas-jas mewah atau bahkan topi fedora. Belum digalakkan revolusi seragam di Kekaisaran Deltora. Mereka bersekolah dengan pakaian yang diinginkan. Bahkan, dalam tingkatan piramida sosial, selain kasta dalam keluarga bangsawan, gaun dan pakaian mewah yang dikenakan juga sering dijadikan acuan. Mereka yang menggunakan pakaian mewah atau edisi terbatas akan dikagumi sedangkan mereka yang menggunakan pakaian sederhana dan biasa saja akan diremehkan atau bahkan dikucilkan. Sebab itulah para gadis bangsawan rela berlomba untuk berebut kain sutra terbaik di butik langganan mereka menjelang sekolah dibuka. Namun, sayanganya semua itu sama sekali tidak berlaku pada seorang gadis yang kini justru duduk santai sembari memakan kue muffin di dalam kamarnya. Salah satu murid Hoover School itu tidak pernah mau dibuat bingung dengan pakaian yang akan dikenakan. Selusin jubah berwarna hijau botol telah siap tersedia di dalam lemarinya. Siapa lagi gadis itu jika bukan Latte Marie Swan? "Apakah kau sudah mencuci jubahku yang terakhir kali kugunakan, Marry?" Latte bertanya pada seorang pelayan yang berdiri di belakangnya. Dia adalah Marry, seorang gadis muda bertubuh mungil dan memiliki rambut pendek berwarna pirang keemasan. Marry mengangguk ceria, "Sudah, Lady. Semuanya sudah saya tata rapi di dalam lemari. Apakah Anda sudah siap berangkat?" Marry berjalan ke depan kemudian menumpahkan minuman cokelat panas dari teko ke dalam cangkir di depan Latte. "Ya. Siapkan semuanya dan masukkan semua pakaian-pakaian yang kubutuhkan selama enam bulan di dalam kantung pakaian. Aku sudah menyelesaikan makanku dan harus bersiap untuk berangkat." Latte meniup lembut kepulan asap tipis di atas cangkir cokelat panasnya kemudian mencecap minuman itu dengan perlahan. Saat ini gadis cantik bersurai cokelat itu sedang makan siang karena sebentar lagi ia akan berangkat ke akademi. Gadis itu akan menyelesaikan akademinya selama satu tahun dan menginap di asrama Hoover. Namun, setiap enam bulan sekali akademi ditutup dan para murid kembali pulang ke kediamannya masing-masing untuk berlibur. Sejurus dengan itu, keluarganya kini juga sedang makan bersama di ruang makan: Duke Shancez, Esmeralda dan Sofia. Latte sengaja menikmati makan di dalam kamarnya karena masih merasa kecewa dan merajuk pada Duke Shancez. Setelah selesai memasukkan semua pakaian yang dibutuhkan di dalam buntelan kain berwarna hitam, Marry mengambil salah satu jubah hijau botol dan celana panjang yang akan dikenakan sang majikan. Latte beranjak menghampiri untuk berganti pakaian dan dibantu oleh Marry. Ya, hanya dengan jubah kesayangan dan celana panjang, Latte telah siap berangkat ke Hoover School. Ah! Latte juga memakai pelembab wajah dari bahan-bahan alami yang ia dapat saat berpetualang bersama Felix. Namun, kulit wajah gadis itu tetap terlihat sangat cantik dan terawat tanpa adanya riasan wajah. Berbanding terbalik dengan Sofia yang kini sibuk mengenakan gaun mewah dan dibantu dengan lebih dari lima orang pelayan. Bahkan, beberapa hari sebelumnya Sofia sudah menyiapkan berbagai krim dan riasan yang telah diberi ramuan sihir untuk wajahnya. Dempulan bedak tebal dan pewarna bibir telah menyatu sempurna di wajah Sofia. Kini gadis itu juga telah siap. Di halaman mansion, Sofia menaiki kereta kuda dengan elegan dan dibantu oleh seorang pelayan pria dengan hati-hati. Sedangkan Latte menaiki kudanya tanpa bantuan siapapun. Duke Shancez dan Esmeralda kini sedang berdiri berdampingan untuk melihat kepergian kedua putri mereka. Duke setengah berteriak, "Apakah kau tidak ingin berangkat bersama Sofia dan menaiki kereta kuda saja, Latte?" Latte menampilkan seraut wajah datar, "Aku lebih suka berangkat menaiki kudaku sendiri." Duke Shancez menghela napas dalam dan mengatupkan bibirnya rapat-rapat. Pria itu dapat melihat dengan jelas kemarahan dan kekecewaan yang masih tersisa di wajah cantik putrinya. Esmeralda yang berdiri di samping Duke memanfaatkan kesempatan emas itu untuk mencari muka. Jemari lentik wanita itu mengelus lengan Duke, "Sabarlah, Sayang. Biarkan dia melakukan kesenangannya sebelum menjadi istri dari seorang Pangeran." Duke masih menatap lurus ke depan, "Berhati-hatilah selama enam bulan di akademi." Latte mengangguk dengan wajah datar kemudian menghentakkan tali kekang kuda untuk melenggang pergi. Sofia yang berada di dalam kereta kuda menyembulkan kepala keluar dengan sebelah tangan melambai tinggi pada Duke Shancez dan Esmeralda. Senyuman cerah kini juga menghiasi wajahnya, "Bye, Mama! Papa! Aku mencintai kalian." Esmeralda juga berbinar cerah sembari melambaikan tangan pada Sofia, "Aku juga mencintaimu, Putriku. Berhati-hatilah! Cepatlah kembali di liburan nanti." Kereta kuda yang dinaiki Sofia pun pergi, meninggalkan Duke Shancez dan Esmeralda yang masih berdiri memandangi kepergian sang putri mereka. Esmeralda yang masih tersenyum cerah menoleh ke samping, menatap Duke yang masih tercenung dengan wajah muram. Kini, Duke sedang memikirkan Latte yang pergi membawa rasa kecewa kepadanya. Esmeralda mengecup lembut bibir Duke secara tiba-tiba. Wanita itu kemudian mengalungkan jemari lentiknya di lengan bagian dalam Duke, "Mari kita masuk, Sayang." Duke yang tersadar dari lamunan seketika mengangguk dan masuk ke dalam mansion, masih dengan awan kelabu yang memenuhi dirinya. ~~~ Hoover School, akademi sihir yang hanya dapat dimasuki oleh keturunan bangsawan kelas atas dan anggota keluarga kerajaan. Mereka para bangsawan baru atau bangsawan rendah merasa tidak percaya diri karena selalu berakhir dikucilkan jika tetap memaksa untuk masuk ke dalam sekolah tersebut. Di dalam aula Hoover yang luas, cahaya lilin bergelantungan di tempat lilin bercabang berwarna emas di bagian langit-langit atapnya. Latte dikelilingi oleh para murid yang berlalu lalang untuk mengikuti orientasi semester baru bersama guru-guru sihir di akademi. Siapapun pasti bisa menebak jika setangkai bayam yang berada di kerumunan gaun-gaun indah dan jas mewah itu adalah Latte Marie Swan karena jubah hijau botol yang selalu ia kenakan. Marching band telah dimainkan. Murid-murid berjumlah ratusan telah dijejalkan ke bangku penonton yang telah tertata di dalam aula. Di tempat duduk barisan paling depan sudah dihuni oleh Sofia dan teman-teman terdekatnya. Gadis cantik bersurai hitam panjang bergelombang itu memang memiliki geng yang dianggap sebagai kumpulan Dewi di akademi—Mariposa Beaute—nama geng tersebut. Hanya beberapa murid dengan kriteria tertentu yang bisa berbaur dengan Mariposa Beaute: wanita menarik, memiliki selera fashion tinggi dan juga cantik tentunya. Dan, pion mereka adalah Sofia. Latte yang hanya mengenakan jubah hijau botol kini duduk menyempil di barisan paling belakang. Gadis itu memperlihatkan seraut wajah jengah dan sama sekali tidak terlihat antusias dengan acara orientasi yang diadakan saat ini. Terlebih, berbagai spanduk besar yang menempel di dinding dan berbunyi SELAMAT DATANG DI HOOVER SCHOOL, HOOVER MEMANG BAGUS, KITA SEMUA ADALAH KELUARGA, dan aneka slogan bahagia lain yang kurang lebih membuat Latte ingin muntah. Seseorang tiba-tiba duduk tepat di sebelah Latte. Gadis itu menoleh ke samping dan melihat Felix yang sedang mengobral senyuman. "Apa yang kau lakukan di sini?" Latte terkesiap. Pasalnya, Felix yang berprestasi dan terpilih menjadi Ksatria Kekaisaran dapat menuntaskan akademi lebih cepat dibanding murid yang lainnya. "Sama sepertimu, kurasa. Orientasi." ~~~
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD