27

2011 Words
Levo mendengarkan dengan intens cerita dari Grizell. Meski Grizell menjadi seorang pasien sakit jiwa, tapi sepengelihatan Levo, Grizell bukanlah orang yang sedang sakit jiwa. Setiap Grizell disinggung masalah Samantha, ia hanya bersedih sewajarnya. Ia tak mengamuk atau hingga menangis tersedu ketakutan. Sepertinya Andrew berhasil membuat Grizell menjadi pasien rumah sakit jiwa yang tidak memiliki penyakit kejiwaan. Kini Grizell sedang menceritakan tentang siapa itu Samantha yang sebenarnya. Bahkan Grizell juga terlihat ingin mengungkap siapa itu pembunuh Samantha. Meski ceritanya belum sampai ke sana. Tapi Levo sudah yakin, cerita Samantha akan berakhir menjadi bukti yang kuat. Levo juga akan mengambil rekam medis kejiwaan Samantha. Tidak akan mungkin para tenaga medis menulis rekam medis palsu. Jika hal itu terjadi pun, Levo takkan diam saja. Grizell tidak gila. Jiwanya normal dan sehat. Hanya saja, Andrew membuatnya menjadi terlihat gila hingga menyuap rumah sakit agar mau menampungnya. Takkan ada oknum yang berani melawan Andrew yang merupakan seorang bendahara negara. Meski semua yang Levo pikirkan hanya asumsi dan rencananya semata, tapi ia takkan membiarkan semua itu hanya terdengar sebagai hal yang mengada-ada. Tapi Levo akan membuktikannya pada Andrew. Agar apa? Agar Andrew mati dengan perasaan paham bahwa kesalahannya sudah terbongkar. Hingga bumi dan langit takkan menerima dia atas apa yang telah ia perbuat. Cukup untuk memikirkan rencana. Ia hanya fokus mencerna semua cerita dari Grizelk terlebih dulu. Meski ia juga sudah diam-diam merekamnya dengan kamera tersembunyi nya yaitu sebuah bulpen di dalam saku, Levo juga harus melihat apakah Grizell berbohong atau tidak. Meski jiwanya sehat, Grizell tetaplah manusia yang kadang bisa berdiri sebagai air di atas daun talas. Tak punya pendirian. Levo hanya ingin memastikan saja. Samantha, lahir dari pernikahan sah antara Andrew dan Grizell. Hanya saja kehadirannya tak diharapkan oleh Andrew. Andrew tak mengharapkan kehadiran seorang anak perempuan. Ia mengharapkan anak lelaki yang suatu saat bisa menduduki jabatannya sebagai bendahara negara. Di negeri ini, siapapun yang menduduki bendahara negara tidak boleh seorang perempuan. Terlebih, jabatan sebagai bendahara negara adalah seumur hidup. Kemudian, jika pejabat negara sudah kritis dan akan dinyatakan meninggal, tahta akan jatuh ke tangan anak lelaki kandung pejabat tersebut. Jika tidak, maka akan jatuh ke kandidat yang terpilih. Jika jatuh ke tangan sang anak lelaki si pejabat, maka semua aset akan tetap berada di tangan keluarga tersebut. Akan tetapi, jika tahta jatuh ke tangan lain alias si pejabat tak memiliki keturunan lelaki, maka si pejabat lama hanya akan mendapat empat puluh persen dari total aset yang ia kumpulkan selama menjabat sebagai bendahara negara. Selebihnya akan kembali ke negara sebagai modal untuk melantik pejabat baru. Mendengar awal dari cerita itu, Levo sudah memahami banyak hal. Akan tetapi, ia memilih untuk diam dan tak merespon terlebih dulu. Seperti yang sudah dijelaskan oleh Grizell, alasan mengapa Samantha harus tiada adalah hal itu. Meski kehadiran Samantha bukanlah hal yang diinginkan oleh Andrew, Andrew masih berusaha untuk mendapatkan anak lelaki dadi Grizell. Akan tetapi, kesibukan Grizell sebagai ketua sebuah organisasi besar di negeri ini membuat Grizell terlalu lelah hingga sulit hamil kembali. Hingga jatuh di hari saat Samantha divonis mengidap jantung bocor. Andrew semakin tak karuan. Pernikahan antara Andrew dan Grizell menjadi semakin retak hingga menjauh. Grizell menyayangi Samantha dan ingin mengobati Samantha. Akan tetapi, Andrew menolak dan menjauhkan Samantha dari Grizell. Sebab, satu-satunya jalan Andrew adalah menyingkirkan beban hidupnya, Samantha. Grizell selalu datang diam-diam menemui Samantha di rumah lama mereka. Samantha selalu bercerita bahwa Andrew sering datang namun tak mengatakan apapun. Hanya mengecek keadaan Samantha. Sikap Grizell yang diam-diam mendatangi Andrew kepergok oleh salah satu bodyguard setia Andrew. Jelas Grizell dilaporkan oleh Andrew hingga akhirnya Andrew bertindak tegas. Grizell difitnah sebagai ketua organisasi yang mengambil uang rakyat untuk kepentingan pribadi. Hingga akhirnya ia harus ditendang keluar dari organisasi tersebut dan yang menggantikan adalah kawan setia Andrew. Grizell menjadi tak punya apa-apa. Ia hanya bisa meratapi nasib melihat Samantha yang hidup seorang diri. Padahal masih anak kecil berusia lima tahun. Tak mengerti apapun. Badan Samantha kurus kering. Wajahnya pucat pasi. Sangat tidak manusiawi jika Andrew mengurung Samantha seorang diri. Bahkan pengasuh hanya boleh datang jika mengantar makanan atau Samantha harus dimandikan. Tidak boleh mengajak bicara Samantha tentang apapun. Kabar yang mengejutkan datang dari media. Bahwa Luna si sekretaris Andrew tiba-tiba ditemukan meninggal di apartemennya. Luna terduga melakukan bunuh diri dengan cara meminum racun. Hanya saja, Andrew sempat dicurigai karena terekam masuk ke apartemen sebelum hari kematian Luna. Namun, pihak kepolisian tidak diberi kewenangan untuk menyelidiki kasus lebih dalam. Grizell mendengar semua cerita itu dari mata-matanya selama ini yang menjadi bodyguard Andrew. Kematian Luna membuat Andrew semakin frustasi. Ia berada di bawah tekanan atasan untuk segera mendapatkan anak lelaki karena anak itu harus sudah berusia tujuh belas tahun sebelum Andrew meninggal dan mengakhiri hidup serta jabatannya. Andrew sering marah di rumah. Memecahkan barang hingga memukuli Grizell sebagai satu-satunya tempat yang bisa dijadikan sebagai pelampiasan. Karena Andrew menganggap Grizell adalah seorang yang telah membuat karir Andrew terancam. Dengan melahirkan Samantha, Grizell membuat semuanya berantakan. Dari cerita Grizell, Andrew memang memiliki wanita lain. Tapi bukan Luna. Grizell juga tak tahu siapa wanita diam-diam menjadi simpanan Andrew. Akan tetapi, meskipun Andrew memiliki anak lelaki dari wanita yang bukan merupakan istri sahnya, Andrew tetap takkan bisa mempertahankan hartanya. Ketentuan sebagai pejabat adalah tak boleh melakukan poligami atau menikah sah secara hukum dua kali. Pengawalan cerita Grizell membuat Levo semakin mantab. Tinggal menunggu Grizell untuk menceritakan kematian Samantha. Wanita itu sepertinya tau. Karena apa? Karena Grizell memiliki mata-mata yang setia di antara bodyguard Andrew. Meski Grizell tak menyebut nama siapa mata-matanya, itu tak masalah bagi Levo. Grizell menarik napas dalam. Sepertinya Grizell akan menceritakan tentang Samantha. Levo makin mempertajam pendengarannya. "Akan kuceritakan tentang kematian Samantha yang sebenarnya." *** Flashback on ... "Aku akan membawanya jauh dari kita. Dia pembawa sial. Karirku hampir hancur karena dia." Grizelle menggeleng tak percaya. Suami yang dulu sangat ia cintai dan penuh kasih sayang ternyata telah dibutakan oleh harta dan tahta. Dulu ia melihat Andrew sebagai pejabat jujur yang sangat dikagumi. Penuh kasih sayang dan ramah. Bukan hanya palsu belaka atau ingin mencari muka. Akan tetapi, setelah mendapatkan banyak harta dan kekayaan. Sifat itu mulai hilang. Luntur entah ke mana. Apalagi ditambah saat kelahiran Samantha, seolah Andrew yang merupakan malaikat berubah langsung menjadi iblis. Anak perempuan bagi Andrew adalah kesalahan. Andrew menginginkan anak lelaki. Meski Andrew sejak awal sudah meminta Grizell mengugurkan kandungan karena tau bahwa jenis kelamin calon bayi mereka adalah perempuan, tapi Grizell tak mau dan mempertahankan. Ia mencoba memberi penahanan bagi Andrew bahwa mereka pasti akan mendapatkan anak lekaki kelak. Tahun demi tahun berlalu, hingga jatuhnya Samantha pada umur empat tahun. Anak itu selalu tampak pucat dan kelelahan. Keringat dingin selalu bercucur dan selalu saja keluar masuk rumah sakit. Andrew semakin pusing karena uang dan uang terus keluar untuk Samantha. Ia menganggap Samantha adalah kerugian besar. Apalagi saat Samantha divonis mmemiliki kelainan jantung, Samantha diharuskan menjalani operasi saat umur tertentu. Andrew marah besar. Semua barang di rumah melayang dan berhamburan. Grizell selalu melindungi buah hatinya. Akan tetapi Andrew selalu berusaha memisahkan mereka. Tibalah saatnya Samantha diajak pergi oleh pengasuh dan salah seorang bodyguard Andrew. Grizell saat posisi tengah meeting besar organisasinya. "Samantha mau diajak ke mana, Tuan?" tanya pengasuh yang saat itu takut melawan Grizell namun juga takut pada Andrew. "Jangan bertanya. Bawa saja Samantha bersama bodyguard saya." Andrew memerintah dengan dingin. Tak ingin terkena masalah, pengasuh itu menurut saja. Mereka dibawa ke sebuah tempat terpencil yang kumuh. Ada sederet rumah yang sepertinya kos-kosan para pengangguran. Samantha yang sedang tidur di geletakkan di pinggir gang. Malam itu, awan mendung mengerubung. Namun, hujan tak berani turun karena mungkin kasihan melihat Samantha yang tertidur di jalanan. Pengasuh diancam akan dibunuh jika mengatakan pada Grizell di mana Samantha berada. Pengasuh itu pun di pulangkan ke rumah dan diberi uang penutup mulut. Tak tenang jika Samantha akan berhasil kembali, tepat di tengah malam, Andrew menyuruh bodyguard nya untuk mendatangi Samantha dan melakukan hal keji untuk Samantha. Ternyata takdir tak berpihak pada Samantha. Gadis kecil itu terlalu takut untuk pergi dari tempatnya. Jadi gadis itu meringkuk memeluk lutut sambil ketakutan. Tak ada siapapun di sana kecuali Samantha dan seorang lelaki yang membawa sebuah benda tumpul. Benda itu melayang dengan ringan ke kepala Samantha. Menciptakan suara mengerikan dan membuat gadis kecil itu terkulai tak berdaya. "Maaf, Samantha. Paman Leo harus melakukan demi patuh pada ayahmu." Seketika ada sebuah mobil datang dan seseorang menyuruh sosok itu membawa Samantha masuk. Namun, menyuruh sosok itu memasukkan Samantha ke bagasi. "Sudah kau hancurkan?" tanya Andrew dengan nada dingin. Sosok yang membuat gadis kecil itu terkulai tak berdaya hanya mengangguk. "Tak ada yang melihat?" tanya Andrew lagi. Seolah sangat ingin menyakinkan bahwa tak ada yang tau kelakuan busuknya. "Tidak ada, Tuan." Setelah memastikan tak ada yang melihat aksi busuk mereka, mereka pun pergi dari sana. Andrew langsung menuju ke rumah lamanya. Sesampainya di sana, Andrew tak tanggung-tanggung membuat sebuah tragedi yang sebenarnya tak terjadi. Andrew tersenyum miring melihat Samantha yang sudah terkulai lemas. Ia menyuruh para bodyguardnya untuk membawa Samantha ke lantai dua. Waktu malam begitu panjang. Rasanya Samantha adalah anak yang terlahir dengan beban yang begitu berat. Gadis kecil itu harus mendapat perlakuan buruk dari ayahnya. Yang seharusnya menjadi cinta pertama seorang anak perempuan, Andrew justru menjadi luka pertama bagi Samantha. Samantha sudah ada di lantai dua. Tepatnya di balkon. Andrew yang baru saja naik ke sana pun hanya tersenyum miring. Satu urusannya akan selesai. Tinggal urusan lain. Yaitu Grizell. "Dorong dia. Buat seolah dia bunuh diri." Beberapa bodyguard tampak kaget. Akan tetapi, mereka tak bisa membantah apalagi menggurui. Mereka hanya menuruti apa kemauan Andrew. "Baik, Tuan." Pada akhirnya, tubuh Samantha terjatuh dari balkon lantai dua. Kepalanya terbentur dan tak bisa lagi diselamatkan. Tragedi bunuh diri itu berjalan lancar hingga esok hari, pengasuh datang dan memberi kabar polisi jika anak asuhnya telah bunuh diri. Meski polisi yang datang menduga bahwa Samantha dibunuh, Andrew tetap tak ingin tubuh Samantha melakukan autopsi dan penyelidikan diharuskan berhenti. Kematian Samantha membuat Grizell tak tinggal diam. Grizell selalu berkoar-koar bahwa Andrew lah yang membunuh Samantha. Akan tetapi, Andrew dengan segala kewenangan dan ide busuknya, Andrew berhasil menyakinkan pihak rumah sakit bahwa Grizell memiliki gangguan jiwa setelah kematian Samantha. Meski dari hasil tes, Andrew mendapat hasil bahwa Grizell baik-baik saja. Tapi keinginan Andrew tak terbantahkan. "Andrew, aku akan menceritakan semua kebusukanmu. Mereka akan tau kalau kau pembunuh! Keji! Bahkan kau menggelapkan uang rakyat!" ancam Grizell yang sudah semakin kesal dengan suaminya itu. Andrew hanya tersenyum tipis. Wanita yang sekarang berpakaian pasien jiwa hanya membuatnya tersenyum geli. "Kau ini sudah dianggap gila. Takkan ada yang mau mendengar atau percaya padamu, Grizell." "Suatu saat ... suatu saat akan ada yang percaya padaku. Saat itulah, kau akan mendapat hukuman yang setimpal!" "Hei, hei, dengar! Percuma saja kau menggonggong! Takkan ada yang mau mendengarmu, Wanita Jalang!" Sontak Grizell langsung meludahi wajah Andrew. Membuat Andrew semakin kesal dan membenci sosok wanita yang ada di depannya. Sampai kapanpun, hatinya akan mengutuk Grizell. Begitupun dengan Grizell, takkan berhenti mengutuk Andrew hingga Andrew mendapatkan balasan setimpal yang begitu menyakitkan. Kematian Samantha adalah kematian yang sangat tragis. Bagaimana mungkin Andrew mengatakan bahwa anak berumur lima tahun itu bunuh diri. Atau kecelakaan? Hah! Andrew pembohong besar. Tak peduli dengan ucapan Grizell, Andrew berpaling dan pergi. Meninggalkan Grizell seorang diri di rumah sakit jiwa. Padahal jiwanya sehat dan hanya batinnya yang terluka. Pada akhirnya, Andrew berhasil menyingkirkan dua orang yang bagi Andrew sangat merugikan. Ia berpikir hidupnya terbebas dari jeratan kerugian. Padahal ada yang mengintainya selama ini. Berakhirlah, Grizell di rumah sakit jiwa dan Andrew hidup tenang seolah tak bersalah. Flasback off ... Menceritakan semua yang Grizell ketahui membuat dadanya terasa sesak. Sama seperti menguak luka lama. Ingatan tentang Samantha lah yang tak sanggup membuat Grizell menahan tangis. Sungguh malang nasib seorang anak gadis kecil berumur lima tahun. "Sekarang kau sudah tau semuanya. Kuharap, setelah ini aku mendengar Andrew menerima balasan yang setimpal. Apapun itu, entah pidana atau kematian, aku harap Andrew menderita hingga akhir hidupnya." Meski terdengar kejam, tapi Levo sangat paham bagaimana posisi Grizell. Sebagai istri dibuang, sebagai ibu disakiti dengan membunuh anak kandungnya. Kejam. Itulah alasan mengapa Andrew ada di tangan Blackhole. "Aku akan pastikan, kau mendapat kabar dari Andrew secepatnya."
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD