Janji yang Benar tapi Pasti

1581 Words

Ayu melompat naik ke dalam bus pertama yang berhenti di halte, tanpa melihat ke mana tujuannya. Ayu duduk di dalam bus itu setelah membayar, dan entah untuk berapa lama. Ayu tidak peduli, ia hanya ingin menghilang dan melupakan semuanya. Sejak awal, apa yang diinginkannya adalah kemustahilan. Dan seperti dugaan, semua hanya akan berakhir dengan hinaan yang memang pantas diterimanya. Moralnya memang patut dipertanyakan saat ia memilih untuk mencintai Hide. “Ojōu ̄-san*, maaf. Tapi ini halte terakhir.” Ayu tersentak saat sopir bis yang ditumpanginya menghampiri dan membungkuk meminta maaf karena mengganggu. “Oh, ya. Maaf.” Ayu langsung berdiri dan balik membungkuk meminta maaf, karena tentu kehadirannya membuat sopir itu repot. “Maafkan saya sekali lagi,” kata Ayu, saat sampai di pintu

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD