33. Ujian

1103 Words

Salwa berjalan di belakang Ayub. Ia tidak mau beriringan karena merasa lebih nyaman berjalan mengikuti dari pada harus bersisian atau bahkan di depan Ayub. Eskalator membawa mereka meluncur pelan menuju lantai bawah. Tiba-tiba Ayub dikejutkan oleh seseorang yang menyelusup berdiri di sampingnya. Tak lain gadis berparas cantik rupawan. Nabila. Di tangannya membawa sebuah paper bag. Wajah cantik itu tidak seperti biasanya, agak pucat. “Nabila?” panggil Ayub menyadari sosok cantik di sampingnya. “Masyaa Allah.. Ayub. Kamu di sini?” Nabila tampak gembira. Ayub tersenyum. “Jadi sekarang kamu mau pulang?” Ayub mengangguk. “Kalo gitu kamu ikut supirku aja, kita barengan.” “Aku bawa motor, kok.” Ayub menoleh Salwa yang berdiri tepat di belakangnya. Ia mendapati tatapan memb

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD