[37]

1341 Words

“Kau belum tidur, Giselle?” tanya Harvey yang saat terbangun dari tidurnya, justru melihat sosok sahabatnya justru ada di balkon. Menyendiri menikmati malam. “Ah, belum mengantuk.” Giselle menoleh dan memberi seulas senyum padahal tangannya segera saja menggenggam cangkir cokelat hangatnya. Tanda ia terkejut karena kedatangan Harvey. “Kenapa kau terbangun?” “Haus,” sahut Harvey sedikit memicing curiga. “Ada yang menganggumu?” Ia pun memilih mendekat pada Giselle yang masih setia di posisinya. “Tidak ada.” Giselle menggeleng segera. masih menampilkan senyum terbaik yang ia punya. Urusan pekerjaan mereka dimulai kembali di hari Senin. Jangan sampai mood mereka berantakan karena apa yang Giselle pendam meski ... ia tak tahan untuk tak bersuara. Gadis itu memilih untuk meninggalkan Harvey

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD