Seperti Jamais vu

1219 Words

Tungkainya bergerak malas masuk kembali ke dalam kamarnya—meninggalkan balkon. Melewati pintu kaca balkon, Ariena masih sempat melirik ke gedung di seberangnya. Berharap masih bisa melihat sosok Mr. Butterfly yang entah sejak kapan begitu menarik atensinya. "Dia sudah masuk sepertinya," ucap Ariena kembali melengos. Baru saja hendak menggerakkan tungkainya kembali, getaran dari benda pipih persegi panjang yang kini berada di tangan kanannya itu membuat niatnya urung seketika. Ariena buru-buru mengamati layar. Bagaimana kini ia dibuat berdebar saat mendapati satu notifikasi pesan masuk di sana. Jemari lentiknya bergerak cepat, menari di atas layar gadgetnya tersebut. Seketika ia merasa senang. Seperti baru mendapatkan give away, padahal hanya sebuah pesan dari kontak nama lelaki misteriu

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD