"Sebenarnya kamu itu laki-laki yang luar biasa, Fan. Kamu anak yang berbakti kepada orang tuanya, aku kagum sama kamu," lirih Nisa menatap sayu wajah pria itu. "Berbakti kepada orang tua adalah kewajiban saya sebagai seorang anak, Nis, dan saya ikhlas karena surga seorang anak berada di bawah telapak kaki ibunya, tapi bukan itu yang saya tanyakan sama kamu," seru Irfan balas menatap wajah Nisa membuat wanita itu seketika merasa gugup. "Saya pernah berjanji pada diri saya sendiri bahwa saya tak akan pernah menikah sebelum--" Irfan menahan ucapannya, ia memejamkan kedua matanya tak sanggup untuk mengatakan apa yang ingin dia sampaikan. "Maksud saya, selama Ibu saya masih hidup, dia adalah tangung jawab saya dan saya tak mau membagi beban saya ini dengan orang lain karena tak mudah mengurus