"Kenapa kamu diam aja, Nisa? Apa kamu kena marah juga sama Pak Bos?" Irfan mengulangi pertanyaannya. "Eu ... sebenarnya ... sebenarnya, tadi aku sempat mendengar rumor tak sedap tentang Pak Bos, eu ... karena hal itu aku dimarahi, bukan dimarahi sih, lebih tepatnya Pak Bos minta aku buat tutup mulut, Fan," ucap Nisa dengan ragu-ragu. "Hmm! Apa kamu tau juga tentang rumor itu?" Irfan tersenyum menyeringai seraya menghela napas panjang. "Mana mungkin saya gak tau tentang rumor itu, Nisa? Saya tau semua hal tentang Bos Bima. Bahkan kartu merahnya dia pun saya punya lho," ucap Irfan. "Terus aku harus gimana, Fan? Aku ko ngerasa terbebani sama rumor gak sedapnya Pak Bos. Aku takut karyawan di sini tau masalah ini dan aku yang akan disalahkan sama Pak Bos nanti." Nisa seketika menunduk sedih.