Farida seketika menunduk sedih. Apa yang baru saja diucapkan oleh suaminya benar-benar mampu menyentuh relung hatinya yang paling dalam. Apakah dirinya sekejam itu hingga tega memisahkan putranya sendiri dengan wanita yang dia cintai? Terlebih, Bima sudah banyak menerima rasa sakit pasca ditinggalkan untuk selamanya oleh istrinya terdahulu. Namun, dia tidak menyukai Kaila sedikit pun. Ia merasa Kaila tidak pantas untuk bersanding dengan putranya yang teramat sangat sempurna. "Kenapa kamu diam aja, sayang? Kamu paham apa yang Mas katakan?" tanya Adiwiguna menatap sayu wajah istrinya tercinta. "Tapi kenapa harus Kaila, Mas? Kenapa harus dia yang menjadi istri putra kita yang sempurna itu? Kenapa tidak wanita lain yang sederajat dengan kita, atau setidaknya wanita baik-baik yang tidak punya