Hati yang Hampa

1326 Words

Hari sudah betul-betul malam ketika Arga akhirnya pulang ke rumah dengan tangan hampa. Jejak Anindira seperti hilang ditelan bumi. Jangankan bertemu, bayangannya pun tidak ada sama sekali. Nyaris semua wilayah yang mungkin didatangi Anindira Arga datangi. Tapi ini Bandung, Anindira tidak banyak tahu tentang tempat ini selain kampung halaman orang tua Arga dan beberapa tempat wisata terdekat, itupun hanya sesekali saja, hanya agar Ibu berhenti berkomentar. "Arga, ajak Anin menghirup udara segar Pangalengan. Sumpek kalau tiap mudik di rumah terus." "Aku masih capek, Bu. Mana harus ada meeting on line pula, namanya orang kerja di perusahaan orang lain, waktu gak sebebas kerja di perusahaan orang tua sendiri." Alih- alih menurut Arga selalu punya dalih untuk tidak pergi jalan- jalan menga

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD