"Bi, apa Bibik lihat Papa?" tanya Raditya yang baru saja keluar dari kamarnya. "Tadi kayaknya naik ke atas, Den. Mungkin di ruang kerja beliau," jawab Bi Murni. "Ehem, Bi Murni ... ngomong-ngomong, bagaimana keadaan Minah?" tanya Raditya ragu. Tapi laki-laki itu tidak tahan untuk tidak bertanya. Ia sedikit mengkhawatirkan keadaan Minah. "Iya Den, Non Minah baik-baik saja." Bi Murni menjawab dengan enggan. "Ya sudah ya Den. Bibi mau melanjutkan pekerjaan Bibi." Bi Murni segera pergi ke dapur meninggalkan Raditya seorang diri. Wanita paruh baya itu sesungguhnya masih sangat kesal atas perbuatan Raditya pada Minah. Kalau saja ia orang tua Minah, ia pasti sudah memukul pria yang ada dihadapannya itu sepuas hatinya. Bi Murni juga ingin mencaci maki Raditya yang telah menghancurkan kehi