Lalu beberapa saat saja, Jessi datang kembali dengan membawa obat flu disana.
"Minum dulu yang..." ucapnya yang lalu memberikan obat itu dan segelas air hangat untuk Nathan. Lelaki itu segera menerimanya dan meminumnya tanpa harus bertanya. Usai meminumnya, Nathan segera menyibakkan selimut yang di kenakan nya, tanda gadis itu harus masuk kedalam sebagai gantinya. Jessi pun mengerti akan hal itu. Gadis itu pun lalu beranjak naik keatas pembaringan dan turut masuk kedalam selimut itu. Nathan mengulurkan tangannya sebagai bantal kepala Jessi disana. Lalu satu tangannya yang lain memeluk erat tubuh gadis itu dengan hangat.
"Puas kamu buat aku seharian kelabakan?" ucap Nathan tiba-tiba. Jessi jelas mendengarnya, di imbangi suara detak jantung lelaki itu yang seakan berpacu memburu satu sama
