28 Menepati Janji

1410 Words

Ketika mereka hendak menuju lokasi untuk sesi pemotretan keluarga, tiba-tiba suasana berubah. Di kejauhan, Nick terlihat membuat kekacauan. Papa Heartsa tampak berdebat dengan Nick lagi di sana sendirian. Heartsa merasa tegang, namun sebelum dia bisa bertindak, Gava menahannya dengan cepat. "Sarapan dulu! Mama sama Bunda lagi sarapan" Gava memberi perintah dengan nada tegas. "Masuklah!" Heartsa menatap Gava, merasa bimbang. "Kak..." bisiknya, mencoba memprotes. "Masuk!" perintah Gava lagi, kali ini lebih kuat, menunjukkan bahwa dia tak ingin ada argumen. Namun, di tengah suasana tegang itu, Heartsa mengingatkan, "Jangan pukulin dia ya!" Suaranya bergetar, mengandung rasa takut sekaligus kepasrahan. Matanya menatap Gava dengan intens, seolah ada pesan tersembunyi di balik kata-kat

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD