When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Setelah menjalankan tugasnya di puskesmas, Farhan berniat pergi menagih hutang ke beberapa orang yang pernah berhutang tapi belum dibayar. Tak sendirian, Farhan ditemani Karina. Karena Mika sedang tidak enak badan, mereka mengantarkan Mika pulang dulu. Kemudian mereka berangkat ke salah satu orang yang berhutang dengan Farhan. Sebenarnya, ada beberapa orang yang hutang pada Farhan tetapi rasanya tidak mungkin apabila ia tagih semuanya hari ini. Karena itu, Farhan menagih hutang ke tetangganya yang rumahnya tidak jauh dari rumah Farhan. Karena rumahnya dekat, Farhan dan Karina cukup jalan kaki saja. “Rumahnya yang mana sih Far?” tanya Karina. “Itu rumah yang cat kuning, dekat toko beras. Bentar lagi sampe kok,” ucap Farhan berjalan berdampingan dengan Karina. “Ada berapa orang yang huta