When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Sesampainya Farhan di rumah, Farhan langsung menceritakan persyaratan orang tua Karina pada ibunya. Memang bukan hal mudah, tetapi bukan berarti berat untuk dijalani seorang Farhan. Dengan penuh keyakinan, Farhan meminta doa Ibunya agar perjuangannya berjalan lancar. Karena obrolan yang cukup lama di rumah Karina serta jarak yang cukup jauh, Farhan sampai di rumah pukul 01.15 malam. Kemudian Farhan menyusul Syifa dan Ibunya yang ternyata masih belum tidur. “Assalamualaikum,” ucap Farhan mengucapkan salam. “Waalaikumsalam,” jawab Syifa dan Ibunya di kamar Syifa. Mendengar ibu dan adiknya belum tidur, Farhan menyusul mereka, “Lho kok Syifa sama Mama belum tidur?” “Nungguin bang Farhan,” jawab Syifa. “Gak usah ditungguin bang Farhan pasti pulang kok. Mama kok juga belum tidur sih?” tan