When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Hari minggu telah tiba. Farhan memiliki banyak waktu luang, sehingga bisa ke rumah beberapa orang yang hutang kepadanya. Tak sendirian, ada Syifa dan Karina yang menemaninya. Farhan berangkat ke rumah yang terjauh terlebih dahulu baru ke rumah yang terdekat. “Sendirian aja kak. Kak Mika kemana?” tanya Syifa. “Udah dari minggu lalu Mika gak enak badan. Terus kemarin izin pulang ke rumahnya, katanya mau istirahat. Semoga besok udah bisa balik kesini,” ucap Karina. “Lho kak Mika sakit udah dari minggu lalu toh? Kok kemarin-kemarin aku lihat kak Mika tetep berangkat ke puskesmas kak,” ucap Syifa. “Aku udah suruh dia istirahat dirumah tapi dia gak mau. Dia tetep pengen ke puskesmas karena akhir-akhir ini banyak orang yang sakit. Walaupun sakit, Mika masih berusaha membantu pasiennya,” ucap