When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Farhan, Karina, dan Syifa sudah mendatangi 4 orang yang berhutang. Beruntung, mereka ada uang untuk membayar hutangnya pada Farhan. Setelah itu, Farhan mendatangi rumah Tati untuk menagih janjinya minggu lalu. Tati berjanji akan membayar hutangnya pada Farhan sesuai kesepakatan. Sesampainya di rumah Tati, Farhan bertemu dengan Tati untuk meminta uangnya dikembalikan. Bukan langsung memberikan uang, Tati malah izin pergi dan berdalih mengambil uang di ATM. Tak mau berburuk sangka, Farhan pun membiarkan Tati dan menunggu dirumahnya. “Assalamualaikum,” ucap Farhan, Karina, dan Syifa. “Waalaikumsalam,” ucap Tati keluar rumah sambil membawa tas. “Mas Farhan mau ambil uang ya? Sebentar ya mas saya ambilkan di ATM dulu,” ucap Tati. “Mbak Tati gak bohong kan?” tanya Karina. “Enggak Lah Mbak.