Chapter 5

964 Words

5 “Ayunda, kamu harus sabar menghadapi Bagus, dia loh meski muda rajin dan tekun, aku baru lihat cara dia kerja, gak banyak omong, cuman kalo kerjaannya selesai emang rame sih dia, kayaknya seriusnya dia kayak Mbak Mery deh, Alhamdulillah pilihanku tepat kan Ayunda?" ujar Verlita saat tiba makan siang dan entah mengapa tiba-tiba saja Verlita berbicara tentang Bagus. Mereka makan siang berdua di ruangan Verlita, kebetulan Verlita membawa bekal banyak dan rasanya tak akan habis jika dimakan sendiri. "Ngapain Kakak kok bisa ngomongin dia, bikin males makan aja," sahut Ayunda. "Iiih kamu ini, aku cuman bilangin, soalnya kamu kayak gak suka sama dia." "Cerewet, usil, males aku." Verlita tertawa dan tak disangka orang yang mereka bicarakan muncul, mengetok pintu tapi langsung membukanya. "W

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD