Dua hari sudah Ken tidak pulang ke apartemen. Ana sungguh kasihan dengan Mama Arum yang tampaknya sangat sedih dan kecewa sekali. Sepulang kerja Ana mendekati sang mama mertua yang sedang menonton televisi. Tapi Ana tahu jika pandangan mama Arum kosong. Ia sentuh lengan sang mama mertua membuat wanita itu menolehkan kepala. Tersenyum menyadari adanya sang menantu di dekatnya.
“Ma, mama masih memikirkan Mas Andra?”
Mama Arum tersenyum masam. “Ana, apa Ken memang sering tidak pulang seperti ini?"
Ana menggigit bibir dalamnya, takut untuk berkata jujur. Ia tidak ingin membuat Mama Arum makin bersedih dan merasa bersalah padanya. Dan pada akhirnya Ana memilih untuk berbohong saja asalkan tidak makin membuat mama Arum bersedih hatinya.
“Tidak juga, Ma. Mungkin memang Mas Andra sedang banya
