When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Tidak ada yang bersuara diantara mereka berdua. Keduanya saling berpandangan dengan penuh arti. Keheningan di mobil itu sangatlah mencekam, hanya terdengar deru nafas yang saling bersahutan disana. Tiba-tiba tangis Angel pecah, begitu membahana bercampur rasa sakit yang seakan mampu mengiris hati William. Tubuh Angel berguncang tak terkendali ketika pundaknya gemetaran dibawah tubuh William, terbalur sedu sedan yang membuat nafasnya tak beraturan. Kata-kata William seolah menamparnya dengan sangat keras. William menarik wajahnya lalu mengubah posisi menjadi duduk di kursi kemudi. Dengan hati-hati, dia menyelipkan tangannya di bawah kepala Angel lalu mengangkat tubuhnya di pangkuannya. Lengan kuat William memeluknya dengan erat. Seolah sedang memberi ketenangan kembali dari jiwanya yang te