When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
William berulangkali menghela napas pendek-pendek. Sedari tadi dirinya menunggu kehadiran Angel namun gadis itu tak jua menampakkan diri. Dengan wajah berselimut frustasi, dia menggerakkan jemari panjangnya menyisir rambutnya ke belakang dengan setengah menggeram. Sebenarnya kemana Ella? William hampir saja menghancurkan seisi parkiran sekolah jika tidak merasakan getaran ponsel di sakunya. Dengan terburu-buru, tangannya menelusup masuk lalu meraih benda itu. Kelopak matanya melebar, dan di detik yang sama dia berlari ke arah mobil dan melajukan Audi hitam itu dengan kecapan tinggi. Liam, hari ini aku tidak akan datang. Tubuhku mengalami demam, tapi aku tidak apa-apa. Jangan terlalu cemas dan jangan menungguku, oke? "Sial. Beraninya kau sakit tanpa seizin ku Ella!" geram William men