When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
"Sayang?" Begitu melihat Angel berdiri di balik punggung Monica, William mengabaikan semua skenario baiknya. Dia melewati Monica begitu saja, tanpa peduli dengan raut wajahnya yang putih pucat. Ketika langkahnya berhenti tepat di hadapan Angel, di detik yang sama kedua tangannya langsung membungkus punggung rapuh itu dan menarik ke dalam pelukannya. "Apa kau baik-baik saja hm? Kewarasan ku menggila saat mengetahui bahwa kau sedang sakit." bisik William dengan suara bergetar kemudian menghadiahkan kecupan-kecupan penuh kasih sayang di puncak kepala Angel. Tidak ada yang lebih menenangkan selain berada di pelukan seorang yang kita cintai, begitulah perasaan Angel saat ini. Dia mengukir senyum manis lalu memeluk erat-erat pinggang William. Dan saat itulah hatinya menghangatkan dipenuhi cin