When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
"Bangun putri tidur." Sapaan lembut yang mengalun di telinganya membuat Angel menggeram kesal. Pasalnya dia hanya tidur beberapa jam menjelang fajar menyingsing. Mengabaikan bisikan hangat di telinganya, Angel semakin meringsut masuk menenggelamkan wajahnya ke dalam d**a bidang William. Melihat sikap manja Angel, William tersenyum lebar. Dia tidak lagi menahan-nahan diri untuk mengecup bibir Angel. Kemudian bergerak untuk mengecup dahinya dengan mesra. "Aku tidak tahu bahwa gadis keras kepala sepertimu bisa bersikap manis begini rupanya." ucap William menyapukan bibirnya di wajah Angel. "Liam." Angel bergumam dengan suara serak, masih bergelung dalam kantuknya. "Jangan menggangguku." sambungnya lagi dengan nada suara merengek. William mengangkat alisnya, tatapannya melembut saat mende