When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Dengan pelan Wiliam berjalan mendekati ketiga manusia itu, seketika aura ruangan yang tadinya hangat berubah mencekam dan menakutkan. Bobby menelan ludahnya susah payah, dia menundukkan kepala sengaja menghindar dari tatapan William yang bertitik padanya. Dalam keadaan yang sekarang sulit bagi dirinya untuk mengungkap kebenaran yang sesungguhnya, meskipun batinnya menjerit meronta meneriakkan kebencian pada William. Tangis Angel yang tak kunjung reda membuat kesedihan bersarang di benaknya. Apa yang harus aku lakukan? Angel terlihat sangat mencintai William. Bagaima jika nanti dia mengetahui semua kebusukan lelaki itu. Dia pasti sangat hancur. Sementara Salsa yang sedari tadi bungkam menyaksikan memutuskan untuk bersuara. Dia sudah tidak tahan dengan suasana ini. "Jangan menangis lag