When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Keberanian Angel yang terang-terangan menantangnya membuat geraham Monica mengetat. Matanya menggelap dipenuhi murka. Dengan cepat dia mengangkat tangannya lalu mencengkram pergelangan tangan Angel kuat hingga gadis itu merintih kesakitan. "Aku sangat bahagia akhirnya kau berani untuk menantangku. Setidaknya permainan ini tidak terlalu membosankan ketika aku harus berhadapan dengan dirimu yang dulu." Monica menguatkan cengkramannya, menumpahkan segala emosinya, "Dasar w************n. Aku tahu kau telah menjual harga dirimu hingga William sudi untuk menjadi milikmu. Tidak ku sangka, rupanya pepatah alam yang mengatakan buah jatuh tidak jauh dari pohonnya ternyata benar adanya. Kau memang sama murahannya dengan ibumu itu. Kau menjual dirimu hanya untuk merusak kebahagiaan orang lain! Kau wa