You Are Priceless

1149 Words

"Roti bakarnya enak sekali. Sampaikan ucapan terimakasih ku pada asisten dapurmu yah." William mengangkat alisnya merasa tertarik untuk menggoda Angel. Mereka berjalan menuju ruangan kelas dengan tangan yang saling bertautan. Meskipun demikian, tidak ada satupun yang berani menegur mereka yang melanggar aturan untuk tidak menunjukkan kemesraan di area sekolah. Berulangkali perempuan itu menarik tangannya karena merasa malu. Tetapi dirinya sendiri malah tidak peduli dan semakin memamerkan kemesraan mereka pada semua orang. "Kenapa tidak kau saja yang memberitahu secara langsung. Ku rasa asisten dapurku akan merasa senang." William menjawab tenang, bibirnya tersenyum ironi hendak tertawa melihat mata hitam Angel yang berbinar. "Benarkah? Kau mengizinkanku?" tanya Angel penuh semangat men

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD