When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
"Erik." Suara dingin penuh perintah itu berhasil menyentak Erik dari lamunan panjangnya. Dengan langkah tergesa dia mendekati William yang berdiri dengan kedua tangan dimasukkan kedalam saku celana seolah menunjukkan kekuatannya. "Ya tuan muda." sahut Erik dengan kepala tertunduk. "Apa perempuan sialan itu sudah mati?" tanya William dengan geraham mengetat. Dan tanpa perlu menjelaskan siapa sosok yang dimaksud tuannya, Erik sudah mengetahui bahwa perempuan itu adalah Clara. "Anda berhasil menahan diri kali ini tuan muda. Nona Clara selamat dan saat ini sedang bersantai." Penjelasan Erik membuat alis William berkerut dalam. Dengan tatapan menelisik diawasinya seksama punggung lelaki itu yang tampak menegang. "Bukan kali ini. Tapi berkali-kali, aku sudah menahan diri sejak bertemu de