Rhea tak bisa mengelak saat Abian mendesak untuk terus bersamanya. Alasannya, “Nanti kalau ada apa-apa sama kamu dan calon bayi, gimana? Kamu mau minta tolong ke siapa, coba?” Rhea jadi tersenyum setiap kali mengingatnya. Apalagi, pemandangan pertama yang ditangkap saat keluar kamar juga berbeda dengan biasanya. Laki-laki yang terus meminta menempel pada Rhea itu terlihat masih tertidur pulas di sofa dan bibir Rhea spontan tersenyum saat melihatnya. Rhea berdecak sebelum bergumam, “Dasar!” Hanya saja, umpatannya kali ini tidak menunjukkan kekesalan. Bibirnya bahkan masih mengulas senyum. Entah dorongan dari mana, Rhea tiba-tiba berjalan mendekati Abian karena tahu pria itu masih terlelap. Ia bahkan berjongkok hanya untuk perhatikan wajah Abian. Sekejap, Rhea merasa terpesona dengan aur