Dua Puluh Lima

1197 Words

❤❤❤ Andrea menghempaskan tubuhnya di atas sofa. Ia melirik ke arah jam dinding, lalu ke arloji di tangan kirinya. Mencoba membandingkan jarum pada dua benda itu. "Van, buruan!" teriaknya dengan nada malas. "Iya, sebentar," balas sang istri. Andrea berusaha menemukan titik ternyaman di sofa empuk itu agar tak mati gaya menunggu istri tercintanya yang super lelet itu. Malam ini, mereka akan menghadiri pesta penyambutan yang diadakan Pak Budiman terhadap kedatangan mereka. "Van, sudah jam tujuh lewat loh," teriaknya lagi. "Kamu tahu sepatu aku yang warna merah nggak?" tanya Vania yang berhasil membuat Andrea hampir saja melompat karena terkejut mendengar suara Vania dari jarak sedekat itu. Andrea memegangi dadanya dan berusaha menetralkan napasnya. "Kenapa sih? Kayak habis lihat han

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD