Dua Puluh Enam

1230 Words

❤❤❤ Vania berdecak. Andrea dapat mendengarnya, dan segera memperhatikan istrinya yang sudah berwajah suram itu. Ia tertawa kecil melihat pipi gembul itu tampak semakin berisi. Ingin sekali ia mencubitnya dengan keras jika saja mereka tidak sedang di depan banyak orang. "Oh iya, Amanda. Perkenalkan, dia adalah Vania. Dia dokter spesialis kanker dari Renandy's Hospital," ujar Andrea memperkenalkan Vania. Vania yang merasa namanya disebut pun terpaksa menggulung kembali wajah masamnya, menggantinya dengan senyum palsu sesegera mungkin. "Hay, saya Vania," ujar Vania memperkenalkan diri. Amanda menoleh ke arah Vania lalu menerima uluran tangan wanita itu. "Saya Amanda, salah satu dokter spesialis anak yang ada di rumah sakit Permai Husada," balas Amanda. Amanda hendak menarik tangannya k

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD